Kaltimdaily.com, Bontang – Yo, warga Bontang! Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif masih jadi PR besar buat Pemkot Bontang.
Dari 3 kota di Kalimantan Timur, Bontang ada di peringkat ketiga soal Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
IPM itu indikator pemerintah buat ngukur secara makro kualitas SDM di suatu daerah. Penilaian IPM ngambil dari Angka Harapan Hidup, Rata-rata Lama Sekolah, Harapan Lama Sekolah, dan Pengeluaran per Kapita.
Sayangnya, Bontang masih kalah dibanding Samarinda dan Balikpapan yang penduduknya lebih banyak dan wilayahnya lebih luas.
Buat ngukur daya saing SDM, Pemkot Bontang fokus ke Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Dua indikator ini nunjukin kualitas SDM Bontang masih tertinggal dari Samarinda dan Balikpapan.
Di tahun 2023, IPM Samarinda ada di angka 82,32, Balikpapan 82,03, dan Bontang 81,56. Kepala Bapperida Kota Bontang, Amiruddin, bilang kalau daya saing SDM di Bontang masih jadi masalah dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 5 tahun.
Anak-anak di Bontang rata-rata cuma sekolah sampai kelas 1 SMA atau belum genap 12 tahun sesuai wajib belajar. Sedangkan harapan sekolah penduduk cuma sampai diploma 1. Samarinda dan Balikpapan masih unggul sedikit di dua indikator ini.
Kualitas daya saing penduduk Bontang juga bisa dilihat dari data pekerja yang melamar kerja. Sekarang ini, angkatan kerja didominasi lulusan SMA sederajat. Tahun ini, jumlah pelamar kerja lulusan SMA sederajat ada lebih dari 45 ribu orang. Sedangkan alumni diploma I, II, dan III cuma 4.299 orang, dan sarjana atau diploma IV ada 15.079 orang.
“Kalau dilihat dari pekerja, masih didominasi lulusan SMA,” kata Amiruddin, seperti dikutip dari KlikKaltim.com, Rabu (19/06/2024).
Kondisi ini nggak sesuai sama kebutuhan tenaga kerja dengan skill dan teknologi tinggi buat kota industri. Idealnya, kota industri butuh angkatan kerja dengan kompetensi pendidikan minimal sarjana atau strata 1. Nggak heran, SDM di Bontang masih kalah saing dengan daerah lain, termasuk tenaga ahli yang didatangkan perusahaan dari luar.
“Komponen ini yang akan jadi acuan penyusunan RPJMD berskala 5 tahunan dan RPJPD hingga 20 tahun. Masih perlu dibenahi. Dengan program yang tepat sasaran,” pungkasnya.
Ayo, Bontang! Mari tingkatkan kualitas SDM kita biar nggak kalah saing sama kota lain di Kaltim! (*)