Kaltimdaily.com, Kubar – Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Barat (Dinkes Kubar) mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi kenaikan kasus HIV/AIDS. Penanggung jawab HIV/AIDS Dinkes Kubar, Yuvensia Donna, mengungkapkan bahwa hingga Oktober 2025, tercatat 42 kasus HIV/AIDS di Kutai Barat. Angka ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 75 kasus.
Meskipun demikian, Dinkes tetap meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengurangi angka penularan HIV/AIDS di wilayah ini.
Donna menyebutkan bahwa potensi kenaikan kasus HIV/AIDS masih ada, terutama karena banyak masyarakat yang belum melakukan pemeriksaan lanjutan. Ia mengingatkan bahwa jika pemeriksaan tahap kedua tidak segera dilakukan, maka kemungkinan jumlah kasus bisa lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk aktif melakukan pemeriksaan rutin agar dapat mendeteksi lebih awal jika terpapar HIV.
Sebagai upaya untuk menekan angka penularan dan mempercepat pengobatan, Dinkes Kutai Barat telah mendirikan 11 klinik PDP (Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan) yang tersebar di seluruh puskesmas, dengan satu Klinik VCT di RSUD HIS. Dengan adanya klinik-klinik ini, pasien dapat segera mendapatkan perawatan tanpa harus menempuh jarak jauh ke rumah sakit. Jika kondisi pasien lebih parah, mereka akan dirujuk ke RSUD HIS untuk penanganan lebih lanjut.
Selain itu, layanan di klinik PDP juga memungkinkan pemeriksaan tahap kedua (R2) dan ketiga (R3) dilakukan lebih cepat, yang sebelumnya membutuhkan kunjungan ke rumah sakit. Mengingat luasnya wilayah Kutai Barat dan tantangan geografisnya, layanan klinik ini menjadi solusi praktis bagi pasien yang kesulitan untuk mengakses rumah sakit.
Dinkes Kubar berharap dengan adanya klinik-klinik ini, pasien dapat memperoleh pengobatan yang lebih cepat serta dukungan psikososial yang mereka perlukan. Pemerintah Kabupaten Kutai Barat terus berkomitmen untuk memperbaiki akses layanan kesehatan dan mengurangi angka penularan HIV/AIDS di daerah ini. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat dan menjaga kualitas hidup mereka. (*)