Kaltimdaily.com, Balikpapan – Pasar Inpres Balikpapan sukses nyumbang 80 persen dari target Pendapatan Asli Daerah (PAD) UPTD Pasar Wilayah I Dinas Perdagangan Balikpapan sepanjang 2024.
Tapi sayangnya, target Rp 1,4 miliar belum tercapai, cuma nyampe Rp 1,2 miliar aja.
Kepala UPTD Pasar, Normaniah, bilang kalau hasil ini udah oke, tapi kerjaan rumahnya masih numpuk.
Salah satunya, gimana caranya bikin transaksi di pasar lebih merata, nggak cuma fokus di beberapa pedagang aja. Apalagi, dari total 222 petak yang ada, baru bisa ngumpulin Rp 40 juta per bulan dari target Rp 50 juta.
“Harapannya, lewat revitalisasi, pasar ini makin ramai dan menarik,” kata Normaniah. Emang, mayoritas pedagang di sini jualan kerajinan tangan khas Kalimantan, kayak anyaman, kain tenun, dan ukiran.
Sisanya, cuma 10 persen jualan kuliner. Barang-barang ini sering banget jadi incaran wisatawan lokal maupun asing.
Meski pengunjung naik 30 persen tahun lalu, Normaniah ngaku kalau lonjakan gede kayak gini biasanya cuma pas ada event gede terkait Ibu Kota Nusantara (IKN). Ke depan, dia berharap pengunjung dari luar Kalimantan atau mancanegara makin banyak mampir ke Pasar Inpres.
Untuk bikin pasar lebih nyaman, revitalisasi terus dikebut, mulai dari semenisasi parkiran, perbaikan gazebo, hingga taman pasar.
Normaniah yakin langkah ini bakal bikin Pasar Inpres jadi nggak cuma pusat ekonomi, tapi juga destinasi wisata yang cozy dan menarik.
Kalau semua rencana berjalan mulus, bukan cuma PAD yang bakal naik, tapi para pedagang juga bakal makin untung.
Jadi, yuk rame-rame dukung pengembangan Pasar Inpres, biar makin kece dan jadi kebanggaan Balikpapan! (*)