Kaltimdaily.com, Politik – Pemerintah mulai kasih laporan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 ke DPR, termasuk soal target nilai tukar rupiah.
Mereka mau nilai tukar rupiah maksimal di angka Rp16.000 per dolar AS.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, bilang kalau berdasarkan kondisi ekonomi dunia dan domestik, pemerintah pengen nilai tukar rupiah di tahun pertama pemerintahan Prabowo bisa terjaga di rentang Rp15.300 sampai Rp16.000 per dolar AS.
“Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan ada di rentang Rp15.300-Rp16.000,” katanya di kompleks Parlemen, Senin (20/5/2024).
Sore ini, rupiah melemah ke level Rp15.978 per dolar AS, turun 0,14% atau 23 poin. Indeks dolar naik 0,03% ke level 104,360.
Mengutip dokumen KEM-PPKF, Sri Mulyani berharap ekonomi domestik terus membaik. Kondisi ini penting buat jaga stabilitas nilai tukar rupiah. Stabilnya nilai tukar ini bisa dorong pertumbuhan ekonomi sesuai target pemerintah di kisaran 5,1% hingga 5,5% (year-on-year/yoy).
Kinerja pasar keuangan domestik yang oke diharapkan bisa terus dukung kepercayaan asing dan arus modal masuk ke Indonesia. Perbaikan dan pengembangan sektor riil dan industri juga diharapkan bisa buka peluang investasi dan tingkatkan kinerja ekspor Indonesia.
Inflasi yang terjaga rendah bisa kasih peluang buat pelonggaran kebijakan moneter, yang juga bisa dukung kinerja sektor riil.
Meskipun begitu, Sri Mulyani masih khawatir sama risiko dari pelonggaran kebijakan moneter global yang lebih lambat dari perkiraan, karena bisa bikin gejolak arus modal di dalam negeri.
“Kami optimistis, dengan kerja keras dan komitmen bersama dalam jaga stabilitas ekonomi serta terobosan kebijakan, diharapkan bisa dorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkualitas pada tahun 2025,” tutupnya. (*)