Kaltimdaily.com, Hot – Musim resign alias berhenti kerja bakal makin rame nih dalam setahun ke depan.
Kenapa? Gara-gara adaptasi teknologi kecerdasan buatan alias AI!
Menurut survei dari PwC, tenaga kerja global banyak yang udah mulai mikirin buat pindah kerjaan. Survei ini nemuin kalau proporsi pekerja yang pengen cabut dalam 12 bulan ke depan lebih tinggi dibanding periode “pengunduran diri besar-besaran” alias great resignation di 2022.
Sekitar 28% dari lebih 56.000 pekerja yang disurvei PwC bilang mereka sangat mungkin pindah dari perusahaan mereka sekarang, dibandingkan 19% pada 2022 dan 26% pada 2023.
Survei “Hopes and Fears” dari PwC pada 2024 juga nunjukin kalau pekerja udah mulai nerima teknologi baru kayak kecerdasan buatan generatif (GenAI) dan mereka juga fokus ningkatin skill di tengah makin beratnya beban kerja dan ketidakpastian di kantor.
Pete Brown, bos tenaga kerja global di PwC UK, bilang karyawan lebih menghargai organisasi yang mau investasi buat ningkatin skill pegawainya, terutama dalam penggunaan AI. Jadi, bisnis harus prioritaskan peningkatan keterampilan dan pengalaman karyawan.
Sekitar 45% pekerja yang disurvei bilang mereka ngerasa beban kerja makin berat dan perubahan di tempat kerja makin cepet dalam 12 bulan terakhir. Sementara 62% bilang mereka ngeliat lebih banyak perubahan di tempat kerja dibanding setahun sebelumnya.
Di antara karyawan yang pakai GenAI setiap hari, 82% berharap GenAI bisa ningkatin efisiensi mereka dalam 12 bulan ke depan.
Mengutip Reuters, survei ini nunjukin kalau banyak yang yakin peluang GenAI bakal dukung pertumbuhan karier mereka. Hampir separuh responden bilang GenAI bisa bikin gaji lebih tinggi, dan hampir dua pertiga berharap teknologi baru ini bisa ningkatin kualitas kerja mereka.
Carol Stubbings, pemimpin pasar global dan layanan pajak dan hukum di PwC Inggris, bilang pengusaha harus investasi pada staf dan platform teknologi buat ngurangin tekanan dan mempertahankan talenta.
“Temuan ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja tidak lagi cukup,” katanya. (*)