banner-sidebar
SamarindaFokusKaltim

Pasien Gantung Diri di RSUD Sjahranie Samarinda, Polisi Selidiki Motif

Avatar
765
×

Pasien Gantung Diri di RSUD Sjahranie Samarinda, Polisi Selidiki Motif

Share this article
Pasien Gantung Diri di RSUD Sjahranie Samarinda, Polisi Selidiki Motif
Ilustrasi Bunuh Diri. Ft by Ist

Kaltimdaily.com, SamarindaSamarinda kembali digemparkan dengan kejadian tak terduga. Seorang pasien pria ditemukan dalam kondisi tewas tergantung di kamar rawat Angsoka 2002 RSUD Abdul Wahab Sjahranie, pada Minggu (6/7/2025) sekitar pukul 18.30 WITA. Peristiwa tragis ini langsung membuat panik para perawat dan staf rumah sakit yang sedang bertugas.

Korban ditemukan tergantung di jendela kamar tempat ia dirawat. Saat kejadian, pihak keluarga yang semula menunggu pasien disebut tengah berada di luar ruangan. Identitas lengkap korban masih didalami pihak kepolisian, termasuk latar belakang medis dan psikologisnya selama masa perawatan.

Kapolsek Samarinda Ulu, AKP Wawan Gunawan, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebutkan bahwa tim dari Polsek bersama Inafis Polresta Samarinda telah mendatangi lokasi dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Benar, ada temuan jasad laki-laki di salah satu kamar pasien RSUD AW Sjahranie. Dugaan sementara memang bunuh diri. Namun, kami masih mendalami semua kemungkinan. Proses identifikasi dan visum sedang berjalan,” kata AKP Wawan lewat sambungan telepon.

Pihak RSUD melalui Humas, dr Arysia Andhina, juga mengonfirmasi peristiwa tersebut. Namun ia belum bersedia memberikan keterangan detail, dan menyatakan pihak rumah sakit menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada aparat kepolisian.

Sementara itu, jenazah korban sudah dievakuasi ke instalasi forensik rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Ruang rawat yang menjadi lokasi kejadian juga sementara ditutup dari akses umum demi kelancaran penyidikan.

Kejadian ini menambah daftar panjang kasus dugaan bunuh diri yang terjadi di fasilitas umum, khususnya rumah sakit. Publik pun berharap pihak rumah sakit dan keluarga dapat lebih aktif memantau kondisi mental pasien selama masa perawatan, terutama bagi mereka yang menunjukkan tanda-tanda stres berat atau depresi.

Di sisi lain, kejadian ini menjadi peringatan penting akan pentingnya sistem pengawasan dan pendekatan psikologis yang lebih menyeluruh terhadap pasien. Diperlukan sinergi antara tenaga medis, keluarga, dan profesional kesehatan jiwa untuk mencegah peristiwa serupa terulang di masa depan. (*)




Maaf guys, kalian tidak bisa melakukan copy paste dari situs ini. Terima kasih