banner-sidebar
KaltimBisnis

Kaltim Andalkan Sumber Daya Alam, Gubernur Tegaskan Pentingnya Kedaulatan Energi

Avatar
616
×

Kaltim Andalkan Sumber Daya Alam, Gubernur Tegaskan Pentingnya Kedaulatan Energi

Share this article
Kaltim Andalkan Sumber Daya Alam, Gubernur Tegaskan Pentingnya Kedaulatan Energi
Batu bara. Ft by Ist

Kaltim Perlu Kewenangan Lebih Besar untuk Kelola Energi, Gubernur Rudy Mas’ud Soroti Ketimpangan

Kaltimdaily.comKalimantan Timur (Kaltim) telah menjadi salah satu penyokong utama energi Indonesia selama lebih dari lima dekade, namun provinsi ini belum sepenuhnya menikmati manfaat dari kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya.

Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menyoroti ketimpangan dalam pengelolaan energi yang menyebabkan Kaltim masih bergantung pada kebijakan pusat, meskipun daerah ini menyumbangkan kontribusi besar terhadap energi nasional.

Menurut Rudy, sudah saatnya Kaltim diberikan kewenangan lebih besar dalam mengelola sektor energi, khususnya minyak, gas, dan batubara. Hal ini untuk mencapai kedaulatan energi yang sejati dan mempercepat transisi menuju sumber energi hijau.

Rudy menambahkan, saat ini Kaltim memproduksi sekitar 53 ribu barel minyak dan 1,1 juta kaki kubik gas per hari. Angka ini diproyeksikan akan meningkat pada 2028-2029, namun Kaltim merasa belum mendapatkan bagian yang adil atas hasil kekayaan energi tersebut.

Meskipun Kaltim menyumbang lebih dari 50% produksi batubara nasional, sektor industri turunannya masih belum berkembang optimal. Salah satu kendala utama adalah keterbatasan infrastruktur yang menghambat potensi energi daerah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara maksimal.

Rudy juga menekankan pentingnya transisi energi menuju Energi Baru Terbarukan (EBT). Kaltim, yang memproduksi 4,8–5,2 juta ton CPO per tahun, siap mengembangkan industri biodiesel sebagai langkah alternatif. Rudy menyatakan bahwa meskipun kelapa sawit menghadapi ancaman untuk dibanned di pasar global, Kaltim berencana untuk memanfaatkan potensi biodiesel ini sebagai solusi jangka panjang.

Namun, Rudy mengingatkan bahwa cadangan energi nasional Indonesia saat ini masih terbatas, hanya cukup untuk 18–22 hari, yang menunjukkan bahwa ketahanan energi Indonesia masih sangat lemah.

Oleh karena itu, Rudy menegaskan bahwa masa depan energi Indonesia tidak boleh terus bergantung pada sumber daya tak terbarukan. Energi sejati harus berasal dari sumber daya terbarukan yang dapat dikelola secara mandiri oleh daerah, termasuk Kaltim.

Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah daerah Kaltim sangat penting untuk memperkuat kedaulatan energi Indonesia. Dengan peningkatan kewenangan dalam pengelolaan sektor energi, Kaltim dapat lebih maksimal memanfaatkan potensi energi lokal untuk kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, transisi menuju energi hijau dan pengembangan industri biodiesel akan mengurangi ketergantungan Indonesia pada energi fosil, sekaligus membuka peluang bagi Kaltim untuk menjadi pemain utama dalam energi terbarukan di masa depan. Pengelolaan energi yang lebih mandiri juga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan pembangunan nasional.

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan energi yang berkelanjutan, Kaltim berpotensi menjadi pusat energi hijau Indonesia. Kewenangan yang lebih besar dalam pengelolaan sumber daya alam akan memungkinkan provinsi ini untuk berperan lebih aktif dalam pengembangan sektor energi, yang pada akhirnya akan mendukung ketahanan energi Indonesia secara keseluruhan.

Ke depan, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta sektor swasta, akan sangat menentukan keberhasilan Kaltim dalam memanfaatkan potensi energi secara optimal dan berkelanjutan. Semoga Kaltim dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola sumber daya alam secara lebih mandiri dan berkelanjutan. (*)




Maaf guys, kalian tidak bisa melakukan copy paste dari situs ini. Terima kasih