Hot

Jokowi: Perekonomian Lagi Tidak OK, Utang Ngeri!

Avatar
209
×

Jokowi: Perekonomian Lagi Tidak OK, Utang Ngeri!

Share this article

Kaltimdaily.com – Sobat milenial, lagi-lagi perekonomian lagi enggak oke nih, apalagi jelang Jokowi turun tahta.

Nilai tukar rupiah anjlok bebas, harga barang makin mahal bikin susah rakyat. Nah, seorang ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Prof Didin S Damanhuri, punya istilah yang cukup sopan buat nggambarkan betapa parahnya ekonomi sekarang.

Prof Didin bilang, kondisinya bisa dijelasin dengan kata ‘tidak sedang baik-baik saja’. Dia cerita, perekonomian di zaman Jokowi ini lagi kacau balau, dan ada banyak faktor global yang ikut campur, terutama soal perang yang bikin semua jadi tidak pasti, terutama ekonomi.

Ekonomi memang punya sifat yang sensitif banget, guys. Banyak isu yang bisa memengaruhinya, baik positif maupun negatif. Didin juga ngingetin soal campur tangan Jokowi ke KPK dan isu dinasti politik lewat Gibran, Kaesang, dan Bobby yang memberikan sentimen buruk ke investor.

Yang paling dikhawatirkan, nilai tukar rupiah yang ambruk sampai di atas Rp16.000/US$. Prof Didin bilang ini berbahaya banget, bisa bikin krisis moneter kayak tahun 1998. Apalagi, utang kita juga terus melambung tinggi.

Gini nih, sobat milenial, utang pemerintah kita itu nyaris mencapai Rp8 ribu triliun. Era Jokowi memang termasuk yang boros utang, tapi utang luar negerinya malah kecil, yang besar justru dari surat berharga negara (SBN). Nah, ini yang bikin masalah. Pembayaran utang dan bunga SBN ini besar banget, sekitar Rp900 triliun hingga Rp1.000 triliun.

Anggap saja pajak bisa ngumpulin Rp2.000 triliun, sementara pembayaran utang dan bunga Rp1.000 triliun. Tersisa cuma Rp1.000 triliun buat subsidi energi, anggaran pendidikan, perlindungan sosial, kesehatan, dan sejumlah anggaran menjelang Pemilu 2024. Nah, buat itu semua pasti butuh utang lagi, dong. Bikin lagi SBN deh.

Tapi, masalahnya, SBN ini malah nyedot likuiditas di sektor bisnis. Bank lebih seneng ngeluarin duit buat beli SBN daripada buat ngeluarin kredit atau bantu sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ini kan bikin Jokowi gak happy, dia bilang, ‘tolong lebih didorong lagi kreditnya, terutama bagi UMKM. Jangan semuanya ramai-ramai beli ke BI atau SBN.’

Tapi, menurut Bhima Yudhistira, ekonom muda Center of Economics and Law Studies (Celios), ini aneh banget. Perbankan sebenarnya bisnis yang pengin cuan, ya wajar dong mereka fokus beli SBN yang aman dan untungnya gede. Makanya, Jokowi bilang perbankan lebih baik dorong sektor riil dengan ngecas kredit. Tapi ini ternyata susah diterapin, karena perbankan lebih seneng beli SBN daripada kasih kredit. Apalagi deposan juga lebih suka SBN yang rendah risiko dan bunganya lebih tinggi dari deposito bank.

Yaudah deh, pokoknya ekonomi lagi gak enak badan banget, guys. Pemerintah harus cari solusi biar gak makin parah.

Semoga aja ada langkah bijak buat atasi masalah ini, ya. 📉💸 #Perekonomian #Jokowi #UtangNegeri #SBN”

Udah tau belum? Kaltimdaily.com juga ada di Google News lhooo..

Example 728x250

Leave a Reply