Kaltimdaily.com – Eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), udah di-crosscheck sama polisi buat kasus pemerasan yang dikaitin sama Firli Bahuri.
Tapi, SYL teteup low profile, enggak buka detil setelah ngisi Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
“Saya ngerasa apa yang saya lakuin, tentu jadi tanggung jawab saya sebagai warga negara,” kata SYL, nge-share setelah diintrogasi di Bareskrim Polri, Rabu (29/11). Pemeriksaannya dari jam 2 siang sampe jam 9 malem, bawa map warna biru.
Sebagai tahanan KPK, dia pake rompi oranye dan tangannya di-borgol.
Datang ke Bareskrim, ada juga mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementerian Pertanian Muhammad Hatta sama mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono, yang juga ketauan jadi tersangka pemerasan.
Tapi, SYL gak mau ngomentarin Firli Bahuri, Ketua KPK nonaktif yang ketahuan terlibat dalam kasus ini.
“Sebelumnya, apa yang saya alami, saya sampaikan kepada penyidik dan tentu saja kalau bicara teknis tidak bisa saya sampaikan,” jelas politisi NasDem itu.
Firli Bahuri jadi tersangka sejak Rabu (22/11), dijerat Pasal 12e, Pasal 12B, dan Pasal 11 UU Pemberantasan Korupsi.
Setelah Syahrul, Hatta, dan Kasdi diperiksa, giliran Firli dimintai keterangan Jumat, 1 Desember 2023.
Sementara itu, KPK nentuin enggak bakal bantu Firli Bahuri dengan back-up hukum.
Firli ditetapkan sebagai tersangka pemerasan, gratifikasi, dan suap oleh Polda Metro Jaya.
Keputusan ini diambil karena KPK liat bahwa kasusnya gak sesuai dengan aturan pemberian bantuan hukum yang udah diatur,” tegas Ali Fikri, Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK.
Ketua KPK sementara, Nawawi Pomolango, juga ngepoin bahwa mereka belum mantap kasih bantuan hukum ke Firli Bahuri. (*)