Kaltimdaily.com, Samarinda – DPRD Kota Samarinda ketemu bareng Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) buat ngebahas isu lingkungan dan ketahanan pangan, Senin (11/2/2025).
Audiensi ini berlangsung di Ruang Rapat Paripurna Lantai II DPRD Samarinda, dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi II, Arief Kurniawan, dan dihadiri anggota Komisi II lainnya, termasuk Abdul Rohim.
Dalam diskusi ini, Abdul Rohim, politisi Fraksi PKS, menyambut baik kehadiran KAMMI dan menegaskan kalau DPRD selalu terbuka buat berdiskusi dengan mahasiswa.
“Mahasiswa punya intelektualitas dan kepedulian sosial tinggi. Kami butuh mereka sebagai mitra strategis buat menyuarakan isu-isu penting ke masyarakat,” ujarnya.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah rencana KAMMI menggelar acara nasional yang awalnya direncanakan di Samarinda, tapi akhirnya pindah ke Bukit Soeharto, Kutai Kartanegara karena kendala teknis. Meski begitu, DPRD tetap mendukung kegiatan ini.
“Topik yang dibawa, seperti lingkungan, pertanian, dan kehutanan, sangat relevan buat Samarinda. Kami harap hasilnya bisa diterapkan di daerah kita,” kata Abdul Rohim.
Ketua Wilayah KAMMI Kaltimtara, Dedi Nur, menjelaskan kalau acara ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan, dan Dinas Pertanian. Bahkan, Kementerian Pertanian dijadwalkan hadir pada Kamis (20/2/2025).
Selain membahas edukasi lingkungan dan ketahanan pangan, KAMMI juga menyoroti masalah lubang tambang pasca-eksploitasi di Kalimantan Timur.
Mereka ingin pemerintah lebih serius menangani tambang yang belum direklamasi karena bisa berdampak buruk buat masyarakat dan lingkungan.
Audiensi ini jadi langkah awal buat membangun sinergi antara mahasiswa dan DPRD dalam menangani isu-isu strategis di Samarinda.
DPRD berharap dari pertemuan ini bisa muncul rekomendasi konkret buat kebijakan daerah, khususnya dalam bidang lingkungan dan ketahanan pangan.
Ke depannya, DPRD dan KAMMI bakal terus berkolaborasi buat mencari solusi yang nyata.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, mereka berharap Samarinda bisa jadi kota yang lebih hijau, berkelanjutan, dan punya sistem ketahanan pangan yang kuat. (*)