Kaltimdaily.com – Mulai 2025, pemerintah bakal narik tambahan pajak buat kendaraan baru, namanya opsen pajak.
Aturan ini resmi berlaku mulai 5 Januari 2025, berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 2022 soal Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah.
Buat kamu yang mau beli kendaraan baru tahun depan, siap-siap ya karena bakal ada tambahan biaya.
Jadi, gimana sih cara hitungnya? Nih, gampang banget.
Opsen pajak ini dihitung 66 persen dari pajak yang udah terutang. Misalnya, kalau Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) kamu Rp1 juta, bakal ada tambahan Rp660 ribu dari opsen pajak.
Jadi, total pajak kendaraan kamu jadi Rp1,66 juta.
Gak cuma PKB, opsen pajak juga berlaku buat Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
Hitungannya sama, 66 persen dari BBNKB yang udah ditetapkan. Contoh, kalau BBNKB kamu Rp1 juta, opsennya juga Rp660 ribu.
Jadi, total pajak kendaraan kamu, termasuk opsen PKB dan BBNKB, bisa tembus Rp3,32 juta.
Tambahan ini otomatis bikin biaya beli kendaraan baru lebih mahal. Tapi tenang, semua pembayaran pajak ini bakal langsung disetor ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) di provinsi atau kabupaten/kota tempat kendaraan kamu terdaftar.
Nantinya, bank bakal membagi pembayaran itu ke lembaga-lembaga terkait, kayak Jasa Raharja buat SWDKLLJ atau pemerintah pusat buat biaya administrasi STNK dan TNKB.
Biar lebih jelas, STNK kamu nanti bakal ada dua kolom tambahan buat ngejelasin besaran opsen PKB dan opsen BBNKB.
Jadi, gak perlu bingung, semuanya udah diatur rapi kok!
Ke depan, pemerintah berharap tambahan pajak ini bisa bantu daerah lebih mandiri secara finansial.
Tapi, masyarakat juga harus lebih bijak dalam merencanakan pembelian kendaraan baru. Dengan adanya opsen pajak ini, mungkin bakal ada yang mikir ulang buat beli kendaraan atau malah pilih transportasi umum yang lebih hemat dan ramah lingkungan.
Buat kamu yang pengen beli kendaraan baru, pastiin kamu udah ngerti hitungannya biar gak kaget waktu bayar.
Tetap update soal aturan pajak dan cek detail di STNK kamu, ya! (*)