Kaltimdaily.com, Samarinda – Calon Wali Kota Samarinda, Andi Harun, balik lagi ngegas soal politik uang yang menurut dia bikin rusak demokrasi.
Dalam pernyataan tegasnya pada Selasa (8/10/2024), Andi ngasih ajakan ke masyarakat buat lebih kritis dan menolak segala bentuk suap politik yang bisa merusak Pilkada.
“Masih ada aja yang main curang buat menang pake cara-cara kotor,” katanya. Andi juga bilang, bagi-bagi amplop udah jadi senjata buat oknum-oknum yang mau jalan pintas, biar menang gampang tanpa mikirin moralitas demokrasi.
“Yang kayak gini jelas bikin demokrasi makin hancur,” tambahnya. Sebagai petahana, Andi nganggap politik uang ini ancaman serius, bukan cuma buat moral masyarakat, tapi juga kepercayaan yang udah dikasih warga.
“Uang bisa diterima, tapi hati nurani nggak bakal bisa dibeli,” lanjut Andi. Dia yakin, pemimpin sejati dipilih karena kapabilitas dan integritas, bukan karena iming-iming amplop.
Menurutnya, Samarinda butuh pemimpin yang kompeten, bukan yang modal bagi-bagi uang.
Selain itu, Andi juga ajak masyarakat buat lebih bijak dan kritis milih pemimpin yang punya visi dan komitmen buat beneran majukan Samarinda.
“Jangan gampang ketipu janji-janji manis, pilih pemimpin yang punya visi jelas dan niat bener buat bangun kota kita,” tandasnya.
Di balik semua itu, Andi Harun selalu berusaha dekat dengan warga selama masa jabatannya.
Katanya, dengan hadir di tengah-tengah masyarakat, dia bisa denger langsung keluhan dan aspirasi warga, biar bisa ngerti kebutuhan mereka secara real.
Nggak cuma Andi Harun, Calon Gubernur Kaltim, Isran Noor, juga punya pendirian yang sama.
Dia bilang, politik uang harus dilawan, apalagi saat dia berkunjung ke Kutai Kartanegara.
Menurut Isran, harga diri masyarakat harus dijaga, jangan gampang tergoda janji-janji materi yang cuma sesaat! (*)
