Kaltimdaily.com, Nasional – Sumpah Pemuda, yang pertama kali dibacakan pada 28 Oktober 1928, menjadi tonggak sejarah yang mengubah arah perjuangan Indonesia. Ikrar ini diucapkan dalam Kongres Pemuda II yang dihadiri oleh perwakilan berbagai organisasi pemuda dari seluruh Indonesia. Teks Sumpah Pemuda mengandung tiga janji utama yang sangat penting: pertama, bertumpah darah satu, Tanah Air Indonesia; kedua, berbangsa satu, Bangsa Indonesia; dan ketiga, menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Teks Sumpah Pemuda tidak hanya sekadar ikrar, namun juga simbol persatuan nasional yang mengikat pemuda Indonesia untuk bersatu melampaui segala perbedaan. Dalam konteks tersebut, Sumpah Pemuda menjadi simbol tekad pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa. Seiring waktu, teks Sumpah Pemuda mengalami beberapa perubahan, mulai dari versi naskah asli dengan ejaan lama hingga versi yang disesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pada tahun 1972, dan versi terbaru yang menggunakan ejaan yang lebih modern.
Versi asli teks Sumpah Pemuda, yang menggunakan ejaan van Ophuysen, berbunyi: “Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.” Sementara itu, versi EYD 1972 mengubahnya menjadi: “Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, Tanah Air Indonesia.” Versi terbaru teks ini menggunakan ejaan yang lebih jelas dan sederhana, berbunyi: “Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, Tanah Air Indonesia.”
Makna yang terkandung dalam teks Sumpah Pemuda adalah komitmen persatuan yang sangat kuat di kalangan pemuda Indonesia. Meskipun pada masa itu, para pemuda datang dari berbagai daerah dengan latar belakang budaya yang berbeda, mereka sepakat untuk bersatu demi mencapai tujuan bersama: kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia. Semangat persatuan ini tidak hanya menjadi landasan perjuangan kemerdekaan, tetapi juga terus menginspirasi semangat kebangsaan hingga saat ini.
Sumpah Pemuda juga mengingatkan kita tentang pentingnya menghargai keberagaman budaya dan identitas di dalam masyarakat Indonesia. Dalam konteks ini, teks Sumpah Pemuda mengajarkan kita untuk menjaga semangat persatuan dan terus berjuang untuk kepentingan bangsa, meski tantangan zaman terus berkembang. Persatuan yang tercipta pada saat itu harus tetap dipelihara sebagai modal utama dalam membangun Indonesia yang lebih maju, damai, dan sejahtera. (*)















