Kaltimdaily.com, Samarinda – Pemkot Samarinda lewat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) lagi gaspol nyiapin insinerator buat kelarin masalah sampah yang tiap hari numpuk lebih dari 600 ton. Solusi ini diharapin bisa ngurangin beban TPA yang udah megap-megap.
Kepala DLH Samarinda, Endang Liansyah, bilang kalau rencana ini udah hampir kelar. Sekarang tinggal nyempurnain teknis kayak desain bangunan sama sistem pemilahan sampah.
“Insinerator ini harus maksimal, jadi semua aspek harus diperhatiin biar nggak ada yang kelewat,” kata Endang, Selasa (7/1/2025).
Rencananya bakal ada 10 titik insinerator di berbagai wilayah Samarinda. Tapi, karena lahan di beberapa kecamatan sempit, beberapa daerah bakal berbagi satu unit.
“Di kawasan tengah kota, yang lahannya terbatas, ada kemungkinan dua atau tiga kecamatan harus share satu insinerator,” tambahnya.
Endang juga kasih bocoran kalau kompleks insinerator ini nggak cuma buat bakar sampah. Nantinya ada tempat buat bikin pupuk organik, pengembangan ulat magot, dan pemilahan sampah biar lebih efisien.
“Paket komplit lah, jadi hasilnya bener-bener maksimal,” ujarnya.
DLH optimis kalau insinerator ini bisa jadi game changer buat pengelolaan sampah di Samarinda. Dengan sistem pemilahan yang baik, sampah organik bisa diubah jadi pupuk atau pakan magot, sementara yang nggak bisa diolah bakal dibakar jadi energi.
Langkah ini juga diharapin bikin warga lebih sadar soal pentingnya kelola sampah dari rumah. “Bukan cuma insineratornya aja yang harus jalan, tapi kebiasaan masyarakat juga harus berubah.
Kalau semua kerjasama, kota ini pasti lebih bersih dan nyaman,” tutup Endang penuh harap. (*)