Kaltimdaily.com, Samarinda – Dengan pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kalimantan Timur, jumlah penduduk di Kota Samarinda diprediksi akan melonjak. Dekatnya Samarinda dengan IKN bikin kota ini jadi magnet bagi pendatang dari luar Kaltim.
Buat mengatasi kemacetan yang sering terjadi, terutama pas jam masuk sekolah dan kerja, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda siap mengoperasikan Bus Rapid Transit (BRT) berbasis modern dan ramah lingkungan.
Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, bilang kalau pengoperasian BRT nggak cuma buat ngurangin kemacetan, tapi juga buat ngurangin emisi kendaraan yang mencemari lingkungan.
Soalnya, bus yang dipake bakal bus listrik. Tapi karena BRT nggak bisa menjangkau sampai ke permukiman, Dishub juga nyiapin enam trayek feeder buat ngantar masyarakat ke trayek utama.
“Kami udah nyusun tiga tahapan dari total tujuh trayek utama dan enam trayek feeder untuk tahap pertama,” ungkap Manalu.
Dishub lagi nyiapin dua skema buat pengoperasian BRT.
Skema pertama adalah investasi pemerintah dengan anggaran sekitar Rp 101 miliar buat bus listrik dan Rp 60 miliar buat bus konvensional. Skema kedua adalah buy the service (BTS), di mana pemerintah cuma beli layanan dari penyedia jasa angkutan massal, dengan biaya Rp 34 miliar buat bus listrik dan Rp 28 miliar buat bus konvensional.
“Itu masih rancangan dan tentunya bakal dipertimbangkan lagi oleh Pak Wali (Andi Harun), tapi kami menargetkan tahun ini udah ada keputusannya,” tegas Manalu.
Dengan hadirnya BRT, diharapkan mobilitas masyarakat Samarinda jadi lebih efisien dengan fasilitas yang nyaman dan ramah lingkungan.
Selain itu, BRT ini juga diharapkan bisa jadi salah satu tulang punggung transportasi di kawasan IKN.
Trayek Utama:
1A Terminal Pasar Pagi – Terminal Lempake (25,72 km)
1B Terminal Pasar Pagi – Terminal Lempake (22,64 km)
2A Terminal Samarinda Seberang – Terminal Sungai Kunjang – Terminal Pasar Pagi (29,99 km)
2B Terminal Samarinda Seberang – Terminal Sungai Kunjang – Terminal Pasar Pagi (31,29 km)
3A Terminal Pasar Pagi – Sempaja Selatan (26,08 km)
3B Terminal Pasar Pagi – Sempaja Selatan (25,4 km)
4 Terminal Lempake – Bandara APT. Pranoto (31,19 km)
Trayek Feeder:
F1 Jalan P Suryanata – Jalan Padat Karya – Jalan Suryanata (27,5 km)
F2 Jalan Pahlawan – Jalan KH Wahid Hasyim – Jalan Pahlawan (14,87 km)
F3 Jalan Mulawarman – Kemakmuran – Jalan Mulawarman (9,67 km)
F4 Jalan Mulawarman – Kemakmuran – Jalan Mulawarman (10,79 km)
F5 Pasar Kemuning – Jalan Juanda – Pasar Kemuning (22,1 km)
F6 Terminal Samarinda Seberang – Jalan HAMM Rifaddin – Terminal Samarinda Seberang (24,39 km)
Kebutuhan Halte: 287 unit
Kebutuhan Rambu: 68 unit
Dengan segala persiapan ini, Samarinda siap menjadi kota yang lebih nyaman dan efisien dalam hal transportasi. (*)