Kaltimdaily.com – Pemkot Samarinda makin serius nih urus masalah sampah yang tiap hari numpuk sampai lebih dari 600 ton!
Salah satu jurus jitu yang lagi disiapin adalah bikin insinerator komunal di 10 kecamatan.
Langkah ini digadang-gadang jadi solusi jangka pendek buat ngurangin sampah sebelum dibuang ke TPA.
Walikota Samarinda, Andi Harun, bilang kalau mereka udah studi banding ke kota-kota kayak Malang, Depok, dan Bandung buat nyontek teknologi insinerator.
“Insinerator ini emang kapasitasnya kecil dibanding pabrik besar, tapi aman banget dan nggak bakal mencemari lingkungan karena asapnya difiltrasi,” jelas Andi.
Keren lagi, abu sisa pembakaran dari insinerator ini nggak bakal mubazir, karena bakal dipakai buat bikin paving block.
Jadi, nggak cuma ngurangin sampah, tapi bisa manfaatin sisa-sisanya juga. Sekarang, tim anggaran dan tim studi banding lagi nentuin rencana budget dan lokasi insinerator di dekat TPS di tiap kecamatan.
Selain insinerator, Pemkot Samarinda juga punya rencana panjang buat bangun pabrik pengolahan sampah dengan teknologi waste to energy (WTE). Kalau ini jadi, sampah di Samarinda bisa diubah jadi energi listrik.
Meski biayanya gede banget, keuntungan dari proyek ini katanya bisa bikin Samarinda makin maju.
“Kami udah ngobrol sama investor dari Malaysia buat bantu mewujudkan proyek besar ini,” tambah Andi.
Meski idenya udah kece, ada beberapa tantangan yang masih jadi PR, kayak pendanaan dan dukungan masyarakat. Tapi, Andi yakin banget kalau masalah ini bisa diatasi.
Walikota Andi Harun berharap, langkah-langkah ini bisa bikin Samarinda jadi kota bersih dan ramah lingkungan.
Nggak cuma soal teknologi, Andi juga ajak masyarakat buat ikut jaga kebersihan lingkungan dengan bijak kelola sampah.
“Kalau semua pihak kompak, Samarinda bisa jadi contoh buat kota lain. Kita nggak cuma bersih, tapi juga berkelanjutan,” tutupnya. Semoga impian Samarinda bebas sampah segera jadi kenyataan! (*)