ADVDPRD SamarindaKalimantan TimurSamarinda

Perda Perlindungan Guru Masih Ngambang, DPRD Belum Kasih Lampu Hijau

Avatar
831
×

Perda Perlindungan Guru Masih Ngambang, DPRD Belum Kasih Lampu Hijau

Share this article
Perda Perlindungan Guru Masih Ngambang, DPRD Belum Kasih Lampu Hijau

Kaltimdaily.com, Samarinda – Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, buka suara soal wacana Peraturan Daerah (Perda) tentang Perlindungan Guru. Katanya, rencana itu masih sebatas usulan dan belum masuk ke tahap pembahasan resmi di DPRD.

Usulan ini awalnya datang dari Dinas Pendidikan bareng organisasi guru kayak PGRI. Mereka ngajuin Perda buat ngelindungin guru, tapi ternyata… udah pernah ada regulasi serupa sebelumnya. Jadi, DPRD ngerasa perlu ngulik lebih dalam sebelum lanjut ke proses resmi.

“Intinya mereka pengen bahas perlindungan buat guru, tapi kami belum sampai ke detailnya. Masih perlu dibedah lagi maksudnya kayak gimana,” jelas Novan saat ditemui di ruang kerjanya.

Tapi nih ya, Novan tegas bilang, jangan sampai perda ini jadi tameng buat guru yang bermasalah. Kalau udah nyangkut kasus hukum, apalagi yang kriminal—misalnya pelecehan—ya tetep harus diproses sesuai aturan.

“Yang namanya pelanggaran ya harus ditindak. Nggak ada ceritanya guru jadi kebal hukum gara-gara perda,” tambahnya.

Menurut Novan, pembahasan soal perda ini nggak bisa sembarangan. Soalnya nyangkut hal-hal sensitif, mulai dari norma sosial sampai hukum. Contoh aja kasus pelecehan, itu ada banyak bentuknya—verbal, non-verbal—dan tiap korban bisa punya persepsi yang beda-beda.

Makanya, kalau nanti jadi dibahas, semua pihak harus diajak ngobrol bareng. Mulai dari ahli hukum, psikolog, guru, murid, sampai orang tua harus dilibatkan. Biar hasilnya bener-bener mencerminkan kebutuhan di lapangan.

Ia juga nyebutin, sebenernya di awal tahun ajaran tuh orang tua siswa udah disuruh tanda tangan pakta integritas, yang isinya soal etika dan perlindungan di sekolah. Tapi kalau dirasa perlu aturan yang lebih kuat, ya definisi “perlindungan” itu harus jelas dulu biar nggak salah paham.

“Jangan sampai masyarakat mikir perda ini buat nutupin kesalahan oknum guru. Kita harus kasih pemahaman yang bener,” tegasnya lagi.

Untuk saat ini, DPRD belum mau buru-buru. Mereka masih nunggu draft awal dari Pemkot buat lihat urgensinya sejauh mana. “Kita nggak mau hasilin perda yang setengah jadi dan malah nimbulin masalah baru,” tutup Novan.

Perlindungan guru emang penting, tapi jangan sampai niat baik malah disalahartiin. Guru butuh support, tapi siswa dan orang tua juga punya hak yang harus dijaga.

Biar perda ini bisa jalan tanpa bikin kontroversi, semua pihak harus duduk bareng dan nyusun bareng-bareng. Jangan sampai gara-gara buru-buru, hasilnya malah bikin tambah ribet. Semoga aja nanti hasilnya win-win buat semua. (ADV/DPRDSMR/YN)

Udah tau belum? Kaltimdaily.com juga ada di Google News lhooo..

Example 728x250

Maaf guys, kalian tidak bisa melakukan copy paste dari situs ini. Terima kasih