Kaltimdaily.com, IKN – PT PLN (Persero) lewat subholding PLN Nusantara Power (NP) berhasil sulap ribuan ton Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) jadi bahan buat ngebangun infrastruktur penting yang bakal hubungin Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan Balikpapan.
Bayangin aja, dari yang tadinya dianggap limbah nggak guna, sekarang FABA malah jadi bahan penting buat proyek-proyek strategis!
Salah satu proyek keren yang pakai FABA ini adalah jalan tol IKN, fender di Jembatan Bentang Panjang Pulau Balang, dan proyek duplikasi Jembatan Bentang Pendek Pulau Balang.
Ini semua nggak lepas dari komitmen PLN buat dukung pembangunan di IKN sekaligus manfaatin sisa pembakaran batu bara biar lebih berguna.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dengan bangga bilang kalau PLN udah sukses bikin inovasi yang bikin FABA punya nilai tambah buat pembangunan nasional, khususnya di IKN.
Dulu sih FABA dianggap sampah, sekarang malah jadi solusi cerdas buat infrastruktur.
Nggak cuma itu, Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, juga nambahin kalau sampai Agustus 2024, PLN NP udah nyalurin sekitar 10.000 ton FABA buat pembangunan tahap pertama IKN.
Mereka juga nargetin bisa salurin hingga 60.000 ton FABA buat berbagai proyek di sana. Jadi, nggak heran kalau FABA bakal makin banyak dipakai seiring gencarnya pembangunan IKN.
FABA yang dipakai di proyek IKN ini asalnya dari Unit Pembangkitan Kaltim Teluk yang punya kapasitas 2×110 Megawatt. Bayangin aja, unit pembangkit ini bisa hasilin Fly Ash sebanyak 150 ton per hari dan Bottom Ash sekitar 50 ton per hari.
Dari jumlah itu, 70 persen ditargetin buat infrastruktur di IKN. Jadi, PLN beneran all-out buat dukung pembangunan IKN.
Selain buat infrastruktur, FABA juga dimanfaatin buat netralisir lahan asam di area pertanian dan jadi media tanam buat penghijauan di sekitar tol Balikpapan-IKN. Ini sejalan sama misi besar PLN buat wujudkan ekonomi sirkular dan target Net Zero Emission di tahun 2060.
Jadi, bukan cuma bangun IKN, tapi juga tetap peduli lingkungan, dong!
PLN nggak cuma jadi pemain utama di dunia listrik, tapi juga pembuat inovasi yang bawa dampak nyata buat pembangunan dan lingkungan. Keren, kan? (*)