Kaltimdaily.com, Hot – Kemarin, 1 Juni, pas banget Hari Lahir Pancasila, Kota Cirebon dibanjiri lautan manusia yang datang dari berbagai penjuru tanah air dengan tujuan yang sama: menuntut keadilan atas pembunuhan Vina dan Eky, serta keadilan buat Pegi Setiawan yang jadi korban salah tangkap.
Kerumunan besar ini awalnya diumumkan lewat berbagai akun TikTok. Semua elemen masyarakat kumpul buat demo besar-besaran.
Ada mahasiswa, komunitas geng motor, dan kuli bangunan yang semuanya ngumpul di Polres Cirebon.
Pergerakan masyarakat ini menunjukkan bahwa hukum di negara kita udah dicederai. Kasus pembunuhan Vina dan Eky, serta salah tangkap Pegi Setiawan, jadi bukti kuatnya.
Kasus ini udah 8 tahun mengendap dan baru dibuka lagi setelah viral lewat film “Vina Sebelum 7 Hari” yang diangkat dari kisah nyata. Pembunuhan Vina dan Eky adalah contoh nyata korban maskulinitas toksik, di mana pelaku ingin menunjukkan eksistensinya dengan cara-cara kekerasan.
Ini menunjukkan betapa rentannya kaum perempuan yang sering jadi korban kekerasan berbasis gender.
Viralnya kasus ini juga menarik perhatian Presiden Jokowi.
Beliau berpendapat bahwa wajar jika masyarakat marah dan kecewa terhadap perilaku polisi yang gak bisa kerja maksimal.
Presiden jugapesan ke semua kementerian terkait buat mengusut tuntas kasus pembunuhan Vina dan Eky serta salah tangkap Pegi Setiawan.
Aparat harus kasih contoh yang baik buat masyarakat, mana yang boleh dan mana yang nggak boleh dilakukan.
Hari ini, puluhan pengacara kondang juga kumpul buat mengawal kasus Pegi Setiawan dan utamanya kasus Vina dan Eky.
Lautan manusia ini gak cuma orasi, tapi juga tabur bunga dan bacain doa buat keselamatan dan ketenangan Vina dan Eky.
Semoga keadilan buat kaum lemah, orang yang gak berdosa, dan yang gak mampu seperti Pegi Setiawan bisa ditegakkan. Semoga keadilan juga datang buat korban Vina dan Eky. (*)
