Kaltimdaily.com, IKN – Kementerian Perhubungan resmi memperkenalkan Autonomous Rail Rapid Transit (ART) sebagai transportasi berbasis listrik pertama di Indonesia yang akan menjadi bagian dari sistem transportasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Peluncuran ini dilakukan pada Senin (5/8) dan disiarkan melalui YouTube WPS Channel sebagai bagian dari persiapan menjelang perayaan Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024.
ART yang diluncurkan terdiri dari tiga rangkaian dengan desain kabin pengemudi yang dapat dioperasikan secara manual maupun otomatis.
Eksteriornya didominasi warna biru dan silver dengan motif Nusantara yang mencirikan identitas Kementerian Perhubungan.
Keunggulan utama ART adalah kemampuannya untuk bergerak maju dan mundur tanpa perlu berputar balik, membuatnya lebih efisien dalam bermanuver di jalur yang telah ditentukan.
Interior ART menawarkan kenyamanan dengan kursi berwarna biru dan kuning, dilengkapi dengan pegangan untuk penumpang berdiri serta tap kartu untuk pembayaran elektronik.
Desainnya mirip dengan tampilan LRT atau MRT di kota-kota besar seperti Jakarta. Teknologi ART yang berasal dari China ini memungkinkan pengoperasian dan perawatan yang lebih canggih.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan uji coba ART akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Jadi saat itu akan ada dua transit, masing-masing tiga kereta akan berputar dari Sumbu Kebangsaan, Sumbu Barat, Sumbu Timur, keliling dengan headway lima menit,” kata Budi usai rapat perdana bersama Jokowi di Istana Garuda, IKN, Kalimantan Timur.
Menurut Budi, kereta tanpa rel ini akan beroperasi dengan rute mengitari Jalan Sumbu Kebangsaan di IKN, dimulai dari pusat Sumbu Kebangsaan, kemudian berputar ke Sumbu Timur dan Barat searah jarum jam. Kereta trem ini akan beroperasi dengan kecepatan 40 kilometer per jam dengan waktu tunggu (headway) di setiap pemberhentian hanya 5 menit.
“Semoga trem otonom ini bisa menjadi salah satu ikon transportasi cerdas di kawasan IKN. Diharapkan pula, semoga trem otonom dapat diaplikasikan di kota-kota lain di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, hingga Medan,” jelas Budi.
Satu rangkaian kereta (trainset) terdiri dari tiga gerbong (cars) dengan kapasitas maksimal 302 penumpang. Kementerian PUPR akan segera membangun halte untuk menunjang operasional trem otonom.
“Halte yang akan dibangun ini tak hanya berguna sebagai tempat menaik-turunkan penumpang, tapi juga akan berfungsi sebagai tempat melakukan charging,” pungkas Budi.
Dengan hadirnya ART, diharapkan transportasi di IKN semakin modern dan efisien, sekaligus menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia untuk mengadopsi teknologi serupa. (*)