Kaltimdaily.com, Samarinda – Ketua Komisi I DPRD Samarinda, Samri Shaputra, kedatangan tamu spesial dari DPRD Kabupaten Pinrang.
Pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Gabungan Lantai 1 DPRD Samarinda ini berlangsung santai tapi penuh isi, karena dua lembaga legislatif beda daerah itu bahas topik yang lagi panas: efisiensi anggaran!
Rombongan DPRD Pinrang dipimpin langsung oleh Amri Manangkasi. Mereka pengin tahu gimana cara Samarinda ngejalanin kebijakan penghematan dana daerah di tengah tekanan dari pemerintah pusat soal efisiensi.
Samri, yang juga dari Fraksi PKS, bilang bahwa DPRD Samarinda udah sejak lama mulai memangkas kegiatan-kegiatan yang dinilai nggak berdampak langsung ke masyarakat.
Bahkan, beberapa pos anggaran kayak perjalanan dinas, ATK, dan konsumsi udah dipotong sampai 50 persen.
“Intinya, kalau gak nyentuh masyarakat langsung, ya kita pangkas,” tegas Samri. Dia juga jelasin kalau langkah ini nggak cuma berlaku buat OPD aja, tapi DPRD sendiri juga ngerasain dampaknya.
Menurutnya, setiap perubahan anggaran itu harus tetap lewat proses hukum yang bener. Nggak bisa seenaknya ubah sendiri. “Kalau mau ubah, ya harus lewat pembahasan bareng. Sama kayak waktu pertama kali disahkan,” ujarnya.
Amri Manangkasi dari Fraksi Golkar yang mimpin rombongan Pinrang, bilang bahwa daerahnya juga udah mulai memangkas anggaran, apalagi buat perjalanan dinas DPRD.
Bahkan, sebagian besar dana dewan mereka dialihin ke dinas-dinas yang lebih banyak bersentuhan sama masyarakat.
“Kalau di Samarinda, anggaran masih nempel di sekretariat. Tapi potongannya tetap ada. Jadi prinsip efisiensi tetap jalan,” tambahnya.
Acara ditutup dengan tukar-tukaran cinderamata, tanda persahabatan antar dua lembaga. Walaupun beda daerah, keduanya sepakat: efisiensi anggaran itu penting banget buat ngatur duit daerah biar nggak cuma habis buat rapat, tapi beneran nyampe ke rakyat.
Kedepannya, kolaborasi kayak gini diharapkan makin sering dilakukan.
Nggak cuma jadi ajang belajar bareng, tapi juga bikin DPRD di tiap daerah makin terbuka dan kreatif dalam nyari solusi buat persoalan anggaran yang makin ketat. (YN)