Kaltimdaily.com, Kukar – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, dan Wakil Bupati (Wabup) Rendi Solihin serius banget nih buat ngejaga lingkungan.
Mereka punya target buat memperkuat pelestarian lingkungan di Kukar, dimulai dari desa dan kelurahan.
Semua ini udah dituangkan dalam misi ke-5 Kukar Idaman: “Meningkatkan Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berwawasan Lingkungan.” Salah satu program unggulannya adalah Program Desa Ramah Lingkungan.
Edi-Rendi lewat Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) komit ngasih insentif dan apresiasi buat desa/kelurahan dan RT yang ngejalanin pembangunan berbasis pelestarian lingkungan.
Program ini bakal terus dijalankan sesuai target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar 2021-2026.
Salah satu upaya mereka adalah penerapan Bio Village minimal di 30 persen desa/kelurahan.
“Targetnya desa/kelurahan bisa menerapkan sistem ramah lingkungan sesuai misi yang ditetapkan. Bupati maunya pembangunan berwawasan lingkungan mulai dari tingkat bawah,” kata Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Abdul Hamid Budiman, Kamis (20/6/2024).
DLHK udah nyusun draft regulasi buat penerapan Bio Village.
Setiap tahunnya, ada lomba Desa Ramah Lingkungan yang diikuti seluruh desa/kelurahan di Kukar.
Mereka bakal bersaing buat dapat predikat Pratama, Madya, Utama, sampai yang tertinggi IDAMAN.
“DLHK dalam program ini jadi narasumber, artinya yang melakukan pembinaan. Kita juga bakal menilai desa-desa mana yang berhasil menerapkan Perbup 21/2022 dan kasih predikat yang sesuai,” jelas Hamid.
“Tahun 2023 lalu ada 21 desa yang berhasil dapet predikat IDAMAN,” sambungnya.
Buat dapetin predikat IDAMAN, desa/kelurahan harus memenuhi indikator yang ada dalam Perbup 21/2022 tentang Desa/Kelurahan Ramah Lingkungan. Indikatornya antara lain:
– Pengelolaan Sampah: Pemilahan sampah, pengolahan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle), bank sampah.
– Sanitasi Lingkungan: Ketersediaan air bersih, kebersihan drainase, jalan lingkungan, MCK.
– Konservasi Air: Pemanenan air hujan, biopori, sumur resapan, embung.
– Konservasi Energi: Penggunaan listrik tenaga surya, lampu LED, pemanfaatan cahaya matahari, perawatan elektronik.
– Pengendalian Pencemaran: Pertanian organik, tidak ada pembakaran lahan dan sampah, pelestarian sungai.
– Penghijauan: Ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH), sebaran pohon peneduh, pelestarian tanaman buah lokal, penanaman mangrove, cemara laut, ketapang, dan kelapa.
– Peran Masyarakat: Partisipasi warga, pelaku usaha, perguruan tinggi, RT, dan komunitas lingkungan.
Hamid juga bilang, kalau desa/kelurahan berhasil dapat predikat IDAMAN, mereka bakal dibawa ke pusat buat ikut penilaian Kampung Iklim yang diadain sama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Tahun lalu, ada empat desa yang dapat predikat Utama dari KLHK, dan tahun ini ada satu desa. Desa yang udah masuk Utama bakal dievaluasi lagi buat naik predikatnya.
“Indikatornya kurang lebih sama antara pusat dan kabupaten, cuma yang di sini lebih kita turunkan,” terang Hamid.
Dengan program ini, Edi-Rendi berharap semua desa di Kukar bisa jadi contoh teladan dalam pelestarian lingkungan.
Semoga makin banyak desa yang bisa jadi IDAMAN dan berkontribusi buat masa depan yang lebih hijau! (*)