Kaltimdaily.com, Samarinda – Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Muhammad Andriansyah alias Aan, punya pandangan beda soal cara ngatasin masalah sampah di Kota Tepian.
Dia bilang, udah saatnya stop mikirin soal bikin Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru dan mulai fokus ke pengelolaan sampah dari hulunya—alias dari rumah tangga langsung.
Menurut Aan, meski Pemkot lagi buka zonasi baru buat TPA di kawasan Sambutan, hal itu cuma jadi solusi jangka pendek. Dia pernah ngobrol bareng Kepala DLH, Endang Liansyah, dan sepakat kalau pembangunan TPA terus-terusan nggak bakal nyelesaikan akar masalah.
Solusinya? Program “Kutiga” alias Kelola Sampah di Tingkat Tiga.
Aan yakin banget kalau ini dijalanin serius, kita nggak perlu lagi mikirin bangun TPA baru. Karena sampah udah beres dari rumah masing-masing.
“Kalau Kutiga jalan lancar, urusan sampah kelar di rumah. Nggak numpuk lagi di ujung,” ujarnya, Kamis (10/4/2025).
Sebagai percobaan, program Kutiga bakal dijalankan di satu RT di Kelurahan Gunung Lingai. Langkah ini buat uji coba, biar kelihatan tantangan di lapangan dan bisa disiapin solusinya pas mau diperluas ke area lain.
Biar program gak cuma wacana, Aan juga ngajak mahasiswa buat terlibat langsung.
Soalnya mereka dinilai lebih gampang connect sama masyarakat dan bisa bantu edukasi dengan cara yang lebih santai tapi ngena.
Gak cuma itu, Aan juga usul sistem reward dan punishment buat RT dan warganya.
Kalau sukses kelola sampah, bakal dikasih tambahan anggaran dari program probebaya. Tapi kalau cuek dan nggak ngikutin, siap-siap gak dapat insentif sama sekali.
“Ini bukan cuma soal bersih-bersih, tapi juga bentuk tanggung jawab bareng-bareng. Kasih insentif itu bukan nyogok, tapi buat motivasi dan ngasih vitamin ke RT supaya semangat,” katanya.
Aan juga dorong biar nanti ada regulasi resmi yang bisa jadi payung hukum buat program ini.
Harapannya, pengurangan sampah bisa dimulai dari level paling bawah—dari rumah warga—dan berdampak ke seluruh kota.
Kalau semua pihak kompak dan mau jalanin program ini bareng-bareng, bukan cuma lingkungan yang sehat. Warga juga bisa ngerasain langsung manfaatnya.
Samarinda bersih, warganya pun makin nyaman dan bangga sama kotanya sendiri. (ADV/DPRDSMR/YN)