Kaltimdaily.com, Mahakam Ulu – Sejak Senin (13/5/2024) hingga Jumat (17/5/2024), Kabupaten Mahakam Ulu di Kalimantan Timur dilanda banjir parah.
Kepala BPBD Mahakam Ulu, Agus Darmawan, menyebut banjir kali ini sebagai yang terparah sepanjang sejarah di wilayahnya.
Di ibu kota Mahakam Ulu, Ujong Bilah, ketinggian banjir mencapai 3-4 meter. Banjir yang awalnya muncul di Kecamatan Long Apari pada Senin lalu, dengan cepat meluas ke wilayah sekitarnya.
“Saat ini, ketinggian air di Ujoh Bilang, ibu kota kabupaten, antara 3-4 meter. Ini banjir terparah sepanjang sejarah di Mahakam Ulu,” ujarnya pada Kamis (16/5/2024).
Banjir ini membuat rumah warga tenggelam, hanya menyisakan atap. Kantor pemerintahan, pusat kesehatan, toko, sekolah, dan fasilitas publik lainnya ikut terendam.
Karena parahnya kondisi, BPBD hanya sanggup mendirikan satu posko di Ujoh Bilang untuk pengungsian lansia, ibu hamil, dan anak-anak.
Ketua Kelompok Kerja Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, Balikpapan, Kaltim, Diyan Novrida, menyebut banjir ini disebabkan curah hujan sangat tinggi.
Berdasarkan pantauan BMKG, curah hujan pada Rabu (15/5/2024) mencapai 108,5 milimeter, masuk kategori sangat lebat.
“Tercatat di Pos Hujan Long Melaham,” katanya pada Jumat (17/5/2024).
Diyan menjelaskan, hujan lebat ini dipicu pola angin konvergensi atau daerah pertemuan angin di sekitar wilayah Kaltim bagian barat, yang menyebabkan pertumbuhan awan-awan konvektif, sehingga hujan deras turun disertai petir dan angin kencang.
Potensi hujan lebat di Mahakam Ulu diperkirakan masih berlanjut. Berdasarkan pantauan di Pos Hujan Long Melaham, hujan lebat disertai petir diprediksi terjadi di Long Apari pukul 17.00 WIB dan 23.00 WIB pada Sabtu (18/5/2024).
Potensi serupa juga ada di Laham dan Long Pahangai pada jam yang sama.
“Kabupaten Mahakam Ulu dan Kabupaten Kutai Barat masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dalam tiga hari ke depan,” kata Diyan.
Badan SAR Nasional (Basarnas) Kaltim telah mengirimkan tim SAR gabungan untuk menangani banjir di Mahakam Ulu.
Tim ini terdiri dari Rescue Kantor SAR Balikpapan dan Pos SAR Samarinda, BPBD Kaltim, BPBD Kota Samarinda, BPBD Kutai Kartanegara, BPBD Kutai Kartanegara Barat, dan Polres Mahakam Ulu.
Akses jalan dari Samarinda ke Kutai Barat masih normal, tapi akses dari Kutai Barat ke Mahakam Ulu sebagian besar tertutup banjir.
“Lama perjalanan diperkirakan antara 12-15 jam, sehingga besok (Jumat) baru tim sampai di lokasi,” ujar Kepala Basarnas Kaltim, Dody Setiawan, pada Kamis. (*)