Kaltimdaily.com, Jakarta – Apple resmi kirim surat ke Menteri Perindustrian, Agung Gumiwang Kartasasmita, buat janjian ngobrolin izin edar iPhone 16.
Lewat Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, dikabarkan kalau Apple pengen cepet-cepet ketemu buat beresin syarat masuk pasar Indonesia.
“Mereka udah kontak Pak Menteri lewat surat, minta pertemuan,” kata Febri di Kantor Kemenperin, baru-baru ini.
Respon Menteri Perindustrian? Tegas, dong! Menperin mau Apple langsung seriusin kesepakatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang udah dibicarain.
“Nggak usah banyak janji-janji manis, yang penting langsung action,” ujar Febri.
Apple sebelumnya udah deal soal TKDN ini, dengan komitmen investasi 40 persen. Salah satu caranya lewat inovasi dengan bangun Apple Academy di beberapa kota di Indonesia.
Tapi, Menperin Agus Gumiwang sempat bocorin kalau masih ada komitmen investasi Apple yang kurang, yakni sekitar Rp 235 miliar, yang bikin proses sertifikasi TKDN belum rampung.
Awalnya, Apple udah punya sertifikasi TKDN, tapi masa berlakunya abis. Sekarang, buat perpanjangan sertifikat itu, Apple kudu selesain kekurangan investasi tadi, biar komitmen total mereka tembus Rp 1,71 triliun. “Sampai sekarang baru terealisasi Rp 1,48 triliun,” jelas Agus dalam acara Tim Nasional P3DN di Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2024.
Kalau investasi udah terpenuhi, Apple bakal dapat nilai TKDN 40 persen, dan iPhone 16 plus produk Apple lainnya yang pake jaringan seluler bakal lancar jaya masuk ke pasar Indonesia.
Jelasnya, Apple perlu gerak cepat buat selesain investasi ini kalau nggak mau kehilangan momen peluncuran di Indonesia. Apalagi, antusiasme penggemar iPhone di sini tinggi banget.
Jadi, tinggal nunggu Apple realisasi komitmen, dan siapa tahu dalam waktu dekat iPhone 16 bakal resmi di tangan para pengguna di Tanah Air.
Para pengamat industri pun berharap kerjasama ini bisa berdampak positif buat pengembangan teknologi dan pendidikan lewat Apple Academy yang dibangun di Indonesia.
Kolaborasi ini juga diharapkan mendorong investasi global masuk ke sektor teknologi dalam negeri.
(*)