Kaltimdaily.com, Samarinda– Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, bilang dia bakal segera ngecek masalah tambang ilegal di provinsi ini.
Dia bilang, “Saya harap ada jalan buat ngeresepin masalah yang ngeganggu banyak orang gara-gara tambang ilegal.” Katanya gitu di Samarinda, Selasa.
Nah, dia ngaku blom tau banget detailnya masalah tambang ilegal di Kaltim. Jadi, dia mau koordinasi sama Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim buat dapetin data yang bener.
Akmal Malik juga sadar banget, di Kaltim, banyak yang ngegantungin hidup dari tambang. Ada potensi besar dan ini sumber duit buat banyak orang.
“Kalo soal dampak negatif dari tambang ilegal, saya
pasti bakal laporin ini ke pemerintah pusat,” ujar Akmal.
Dia bilang, sebagai wakil pemerintah pusat di sini, dia bakal koordinasi sama pemerintah pusat, kabupaten, dan kota buat urusin tambang ilegal di Kaltim.
Sebelumnya, anggota DPRD Kalimantan Timur, M. Udin, desak Akmal Malik buat nindaklanjuti kasus 21 Izin Usaha Pertambangan (IUP) palsu.
“Kita berharap Akmal Malik kasih info sejelas-jelasnya ke Polda Kaltim, sampe masalah 21 IUP palsu ini kelar,” kata M. Udin.
Mantan Wakil Ketua Pansus Investigasi Pertambangan DPRD Kaltim bilang kasus 21 IUP palsu udah lama berlarut-larut, rugiin negara dan masyarakat.
“Sampai sekarang, gak ada tindak lanjut yang bermakna dari pemerintah soal tambang ilegal batu bara,” katanya.
Sementara menurut catatan dari Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Kaltim, udah ada 45 orang meninggal di lubang tambang tahun 2023 ini.
Pemprov Kaltim kayaknya gak bisa ngapa-ngapain soal ini. Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dari periode 2018-2023 selalu bilang kewenangan tentang tambang udah ada di pemerintah pusat.
Menurut mereka, pemerintah daerah gak bisa ngurusin masalah ini, karena sekarang di luar kewenangan provinsi. 😕🔍🏭