Kaltimdaily.com – Presiden Prabowo Subianto akhirnya kasih lampu hijau buat daftar proyek hilirisasi tahap pertama 2025 yang diajuin sama Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional.
Total ada 21 proyek yang bakal digarap di 26 sektor komoditas tambang dengan nilai fantastis, mencapai US$ 40 miliar atau sekitar Rp 659,2 triliun!
Kepala Satgas Hilirisasi, Bahlil Lahadalia, bilang target keseluruhan proyek hilirisasi tahun ini bisa tembus sampai US$ 618 miliar. Salah satu proyek prioritas yang disorot adalah tempat penyimpanan minyak mentah di Pulau Nipah, Batam, yang nantinya bisa memperkuat pasokan minyak baku domestik selama 30 hari.
Nggak cuma itu, ada juga proyek pembangunan kilang minyak berkapasitas 500 ribu barel per hari.
bilang proyek ini bakal jadi salah satu yang terbesar dan diharapkan bikin ketahanan energi Indonesia makin solid.
Yang nggak kalah keren, pemerintah juga siap ngebut proyek gasifikasi batu bara jadi dimethyl ether (DME) di tiga lokasi di Sumatera dan Kalimantan. Proyek ini penting banget buat ngolah batu bara kalori rendah, biar kita nggak terus-terusan impor LPG.
Hilirisasi ini nggak cuma fokus di tambang doang, tapi juga nyasar ke sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan. “Baru 21 proyek yang disepakati, tapi nanti tahap berikutnya pasti makin banyak,” kata Bahlil optimis.
Buat ngejalanin proyek-proyek gede ini, Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, bilang kalau BPI Danantara bakal kasih support penuh, terutama di pembiayaan.
Bahlil juga ngejamin semua proyek bakal lewat proses due diligence biar semuanya berjalan sesuai aturan dan nggak ada masalah ke depannya.
Dengan ambisi gede ini, Indonesia makin siap jadi pemain utama di sektor hilirisasi global.
Harapannya, proyek-proyek ini nggak cuma ngangkat perekonomian nasional, tapi juga buka banyak lapangan kerja baru dan ningkatin kesejahteraan rakyat. Gaspol terus, Indonesia! (*)