Kaltimdaily.com, Samarinda – Modus penipuan yang nyaru sebagai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Samarinda makin bikin warga was-was.
Gimana enggak, udah puluhan orang jadi korban, dengan kerugian nyampe puluhan juta rupiah.
Kabid PIAK Disdukcapil Samarinda, Didi Purwanto, bilang, awalnya ada sekitar 30 korban yang melapor dengan total kerugian Rp33 juta.
Tapi makin ke sini, korban bertambah jadi 43 orang, dan kerugian makin melejit sampai Rp65 juta.
Pelaku pintar banget ngerjain korbannya lewat WhatsApp, pakai profil resmi dengan foto berseragam ASN dan background logo Kemendagri—jadinya meyakinkan banget.
Modusnya pelaku nyamar jadi petugas Disdukcapil yang bilang NIK korban belum aktif dan bisa diblokir kalau nggak segera diurus. Korban pun diminta kasih data pribadi kayak NIK dan nomor KK.
Bahkan, pelaku minta verifikasi lewat video call dan kasih link APK yang ternyata berisi malware buat nyolong data.
Didi tegaskan, Disdukcapil Samarinda nggak pernah aktifin NIK via WhatsApp. Jadi, kalau ada pesan mencurigakan ngaku dari Disdukcapil, langsung abaikan dan lapor ke pihak berwajib.
Disdukcapil juga udah gerak cepat nyebarin info soal modus ini lewat media sosial biar warga lebih waspada.
Buat warga, penting banget buat hati-hati dan jangan gampang percaya kalau ada yang minta data pribadi, apalagi lewat aplikasi chatting. Cek dulu kebenarannya sebelum kasih info penting!
Disdukcapil Samarinda berharap dengan makin banyak yang tahu soal modus ini, kasus penipuan bisa ditekan, dan warga nggak lagi terjebak tipu muslihat para pelaku.
Yuk, lebih waspada biar nggak jadi korban selanjutnya! (*)