Kaltimdaily.com, Samarinda – Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Sarkowi V. Zahry, buka suara soal tambang ilegal yang ganggu kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) milik Universitas Mulawarman (Unmul).
Dalam RDP yang digelar di Gedung E DPRD Kaltim, Senin (5/5/2025), Sarkowi tegaskan kalau pihaknya serius banget buat ngusut tuntas kasus ini.
“Semua pihak udah dikasih kesempatan buat laporin progresnya. Intinya, kita sepakat ini tambang ilegal dan harus diproses hukum, baik secara pidana maupun administratif,” tegas Sarkowi.
Nggak cuma ngomong doang, Komisi IV juga kasih ultimatum ke Polda Kaltim buat segera cari saksi kunci dan tetapkan tersangka dalam waktu dua minggu. Selain itu, Gakkum juga diminta lanjut proses hukum, apalagi udah ada 24 saksiyang diperiksa.
Di sisi lain, DPRD juga dorong Pemprov Kaltim buat kasih dukungan berupa kendaraan operasional biar pengamanan KHDTK makin kuat. Masalahnya, kawasan ini rawan banget diserobot karena tumpang tindih sama lahan milik dua perusahaan tambang.
Makanya, DPRD dan pihak Unmul bakal kirim surat resmi ke Kementerian ESDM minta izin tambang yang masuk KHDTK direvisi. Soalnya, KHDTK nggak cuma buat riset dan pelatihan, tapi juga punya peran penting buat jaga lingkungan.
Sarkowi juga wanti-wanti supaya pihak Unmul segera ngabarin Kementerian ESDM soal kebutuhan tambahan SDM dan anggaran buat ngamanin wilayah itu. “Yang penting, kita di daerah juga harus support dari segi fasilitas. Jangan sampe hutan dijadiin tambang liar terus,” tutupnya.
Sebagai tambahan, Sarkowi berharap proses hukum ini nggak mandek di tengah jalan. Ia minta semua pihak jalan bareng-bareng, dari aparat, pemerintah, sampai masyarakat, buat jaga kawasan ini tetap aman dari tangan-tangan nakal.
Kalau semua kompak, bukan cuma tambang ilegal yang bisa diberesin, tapi juga bisa jadi contoh penegakan hukum yang bener dan tegas buat kasus-kasus serupa di Kaltim. (YN)