Kaltimdaily.com, Samarinda – Ketua TRC PPA Kaltim, Rina Zainun, curhat soal pendidikan di Kaltim yang katanya gratis, tapi masih bikin orang tua pusing.
Menurut Rina, gratisnya sekolah negeri perlu diperjelas biar nggak salah paham. “Gratis itu mencakup apa sih? SPP doang, atau sama seragam, buku, dan lainnya?” katanya.
Rina bilang, meskipun uang SPP sama bangunan udah dihapus, pungutan-pungutan lain masih sering muncul, kayak buat perbaikan fasilitas sekolah sampai biaya acara.
“Kalau katanya gratis, kenapa masih ada pungutan? Harusnya pemerintah tegas soal ini biar orang tua nggak terbebani,” tambahnya.
Nggak cuma soal pungutan, ada cerita anak-anak yang sampai depresi karena nggak bisa beli buku atau seragam. Malah, ada yang terpaksa kerja demi kebutuhan sekolah. Miris banget, kan?
Rina sih apresiasi janji pemerintah buat kasih buku gratis mulai tahun ajaran baru nanti. Tapi, dia juga wanti-wanti biar janji ini beneran ditepati. “Kalau nggak terealisasi, kita siap turun tangan buat tagih janji!” tegasnya.
Rina juga nyorotin pentingnya program buat anak-anak yang putus sekolah. Katanya, kolaborasi sama DPRD, dinas pendidikan, dan Balai Latihan Kerja (BLK) bisa bantu anak-anak ini lewat pelatihan kerja atau Paket A gratis. Biar mereka tetap punya masa depan cerah.
Pemerintah diharap lebih transparan dan serius ngurusin program pendidikan gratis ini. Jangan sampai ada lagi anak-anak yang kehalang sekolah cuma gara-gara masalah biaya. Yuk, sama-sama wujudkan pendidikan yang beneran adil dan merata buat semua! (*)