Dalam sebuah pengakuan berani, Koordinator Kelompok Pelajar Sekolah Penggerak SD Negeri (SDN) 021 Sungai Kunjang, Arifudin, mengatakan bahwa setelah tiga tahun menjadi sekolah penggerak, SDN 021 memiliki tantangan besar dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan murid-muridnya. π«πΌ
“Pastinya, bapak dan ibu guru kami menghadapi tantangan besar dalam menjalankan project sekolah penggerak ini. Banyak hal baru yang harus dihadapi,” ujar Arifudin kepada korankaltim.com pada Minggu (8/10/2023). π£οΈπ
Projek sekolah penggerak ini fokus pada kurikulum merdeka belajar yang mencakup ekstrakurikuler, kurikulum dalam sekolah, dan proyek untuk memperkuat profil pelajar Pancasila (P5). Artinya, fokus utamanya adalah membangun karakter peserta didik, sesuai dengan apa yang mereka inginkan. ππ
“Intinya, semuanya berpusat pada murid, jadi tantangannya adalah bagaimana guru bisa merangkul dan mewujudkan fokus program penggerak ini, yaitu murid-murid kami,” tambahnya. π¨βπ«π
Arifudin juga mengakui bahwa guru-guru harus semakin kreatif dan inovatif dalam mengajar serta mendampingi peserta didik. Ini adalah bagian integral dari kurikulum merdeka, dan guru-guru harus mampu melakukan hal ini untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) murid-murid. π‘π§βπ«
Meskipun memiliki tantangan, Arifudin merasa bersyukur karena dalam dua tahun terakhir, kolaborasi antar guru sangat baik, sehingga banyak masalah bisa diatasi dengan baik. ππ€
Memasuki tahun ketiga sebagai sekolah penggerak, Arifudin berharap bahwa pihaknya dapat mengimplementasikan program sekolah penggerak dengan baik ke depannya.
Dia menjelaskan bahwa tahun pertama adalah masa pengenalan program sekolah penggerak dan semua perangkat serta metode pembelajarannya.
Tahun kedua adalah saat guru-guru mempelajari cara menjalankan program ini, dan tahun ketiga, semuanya diharapkan akan berjalan dengan lancar. πΌπ