Kaltimdaily.com, Samarinda – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda ternyata udah nyiapin dana Rp1,1 miliar buat ngebenerin SDN 020 Samarinda sebelum sekolah ini viral di medsos.
Kepala Disdikbud Samarinda, Asli Nuryadin, bilang kalau sekolah ini udah lama masuk daftar perbaikan.
“Udah dari dulu, sebelum viral, kami udah bahas soal SDN 020,” ungkap Asli, Sabtu (24/9/2024).
Rencana rehabilitasi total bakal dimulai awal 2025.
Dana segitu bakal dipakai buat benerin semua fasilitas sekolah, mulai dari atap bocor, dinding rusak, sampai peningkatan fasilitas lainnya.
Asli juga memastikan kalo kontraktor profesional yang bakal nanganin, bukan pihak sekolah.
Untuk sekarang, Disdikbud udah mulai perbaikan darurat di beberapa bagian yang bocor.
Tapi nanti di 2025, semua gedung bakal dibongkar dan direhab total. “Kita jalanin prosesnya biar lancar. Harapannya, pas 2025, SDN 020 udah punya gedung baru yang lebih aman dan nyaman buat anak-anak,” lanjut Asli.
Kepala Sekolah SDN 020, Hadijah, cerita soal kondisi sekolah yang bikin khawatir. Plafon tripleknya udah hampir roboh, dinding berlubang di mana-mana, dan waktu hujan, air bocor dari atap bikin belajar jadi terganggu.
Hadijah bahkan sempet bikin video YouTube buat ngasih lihat seberapa parah kerusakan sekolahnya.
Sebelum-sebelumnya, sekolah yang berdiri sejak 1984 ini pernah diperbaiki pada tahun 2001 dan 2007, tapi makin lama makin parah dan butuh renovasi besar-besaran.
Sekarang, dengan 168 siswa dan cuma 6 ruang kelas, beberapa murid harus belajar di perpustakaan yang juga rusak.
Proposal renovasi yang diajukan Hadijah akhirnya direspons sama Disdikbud Samarinda, dan Asli Nuryadin janji buat ngasih dukungan penuh biar sekolah ini cepet dibenerin.
Disdikbud Samarinda udah mengalokasikan Rp1,1 miliar buat memperbaiki SDN 020 yang rusak parah, bahkan sebelum sekolah ini viral di media sosial. Kepala Disdikbud Samarinda, Asli Nuryadin, menegaskan bahwa rencana rehabilitasi sudah masuk dalam program sejak lama.
Rehabilitasi total sekolah tersebut direncanakan akan dimulai pada awal tahun 2025.
Dana yang disiapkan ini akan digunakan untuk memperbaiki atap bocor, dinding rusak, dan meningkatkan fasilitas lain di sekolah.
Asli juga memastikan bahwa perbaikan akan ditangani oleh kontraktor profesional. Sementara itu, perbaikan darurat sudah dilakukan di beberapa bagian yang bocor.
Kepala Sekolah SDN 020, Hadijah, mengungkapkan kondisi sekolahnya yang sangat memprihatinkan. Plafon yang hampir roboh dan dinding berlubang membuat aktivitas belajar-mengajar sering terganggu, terutama saat hujan.
Meski sekolah ini pernah diperbaiki pada 2001 dan 2007, kerusakannya semakin parah seiring waktu.
Sekolah ini memiliki 168 siswa, namun hanya 6 ruang kelas. Beberapa siswa bahkan harus belajar di perpustakaan yang juga dalam kondisi rusak.
Hadijah sudah mengajukan proposal renovasi kepada pemerintah kota, dan beruntungnya, usulan tersebut disetujui oleh Disdikbud Samarinda.
Rehabilitasi SDN 020 menjadi sorotan penting, terutama setelah kondisi sekolah yang memprihatinkan viral di media sosial.
Namun, ternyata masalah ini sudah dibahas oleh Disdikbud Samarinda sejak lama. Komitmen pemerintah untuk memperbaiki fasilitas pendidikan ini tidak hanya terbatas pada perbaikan darurat, tetapi juga mencakup rencana jangka panjang untuk memastikan keamanan dan kenyamanan siswa.
Dengan alokasi dana Rp1,1 miliar, proses rehabilitasi ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang sudah lama menghantui sekolah.
Fasilitas yang buruk, seperti atap bocor dan dinding yang rusak, menjadi ancaman serius bagi keselamatan siswa. Lebih dari itu, kondisi ini juga mempengaruhi semangat belajar siswa.
Sementara itu, Kepala SDN 020, Hadijah, terus berupaya agar sekolahnya mendapatkan perhatian lebih.
Video yang diunggahnya di YouTube menunjukkan betapa mendesaknya kebutuhan akan perbaikan. Pemerintah kota telah merespons positif dengan menyetujui proposal renovasi total.
Tidak hanya fokus pada perbaikan fisik bangunan, rehabilitasi ini juga akan mencakup peningkatan fasilitas lain seperti sanitasi dan akses jalan.
Dengan rencana yang matang, diharapkan SDN 020 akan kembali menjadi tempat yang layak untuk mendidik generasi penerus Samarinda.
Proses rehabilitasi ini juga menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam menangani masalah pendidikan di daerah, terutama di sekolah-sekolah yang memiliki kondisi bangunan memprihatinkan. (*)
