Kaltimdaily.com, Samarinda – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Samarinda yang rencananya mulai jalan tanggal 6 Januari 2025, terus diundur sampai sekarang belum juga terealisasi.
Penyebabnya? Masih mentok di urusan administrasi yang belum kelar.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda, Asli Nuryadin, ngakuin kalau masalah administrasi jadi penghambat utama.
“Harusnya sih udah jalan, tapi masih ada urusan administrasi yang belum selesai. Detailnya apa, saya juga belum tahu persis, tapi yang jelas harus diberesin dulu,” kata Asli.
Nggak cuma itu, Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, juga ikut nyorotin program ini. Menurut Novan, pelaksanaan MBG masih jauh dari kata optimal.
Cakupannya kecil, baru pakai satu dapur umum, dan baru diterapkan di beberapa sekolah aja.
“Jujur aja, program ini masih terbatas banget. Data soal operasionalnya juga belum jelas. Jadi kita belum bisa nilai efektivitasnya,” ujar Novan, Kamis (6/3/2025).
Novan juga ngerasa Pemkot belum maksimal dalam mendukung program ini.
Fokus Pemda saat ini masih lebih ke instruksi Presiden soal refocusing anggaran, jadi MBG belum dapet prioritas yang seharusnya.
Padahal, MBG ini program nasional yang tujuannya mulia banget: ningkatin kualitas SDM lewat pemenuhan gizi anak sekolah, berdayain UMKM, dan dorong pertumbuhan ekonomi.
Target nasionalnya aja 19,47 juta penerima manfaat dengan anggaran Rp71 triliun, lho! Sayangnya, di Samarinda program ini malah jalan di tempat.
Sampai sekarang, jadwal pasti pelaksanaan MBG di Samarinda masih abu-abu. DPRD janji bakal terus ngawal program ini biar benar-benar jalan dan tepat sasaran.
“Pemda harus gercep selesain masalah administrasi ini. Jangan kelamaan, kasihan masyarakat yang butuh. Kita bakal pantau terus biar manfaat program ini beneran nyampe ke mereka yang berhak,” tutup Novan.
Biar program ini nggak cuma jadi wacana, perlu banget kolaborasi yang solid antara Pemda, DPRD, dan dinas terkait.
Kalau semuanya jalan bareng, pasti masalah administrasi bisa kelar dan MBG bisa segera dirasain masyarakat Samarinda.
Selain itu, keterlibatan UMKM lokal juga bisa jadi solusi biar program ini makin berdampak luas.
Nggak cuma bantu anak-anak dapet gizi seimbang, tapi juga ngangkat ekonomi pelaku usaha kecil di Samarinda. Jadi, ayo sama-sama dorong biar program ini nggak sekadar janji! (ADV/DPRDSMR/YN)