Kaltimdaily.com – Presiden Prabowo Subianto bikin gebrakan! Dia minta biar koruptor dihukum berat sampai 50 tahun. Tapi Mahkamah Agung (MA) langsung kasih respons santai soal permintaan ini.
Jubir MA, Yanto, bilang sebenarnya aturan soal hukuman koruptor di Indonesia udah ada. Bahkan dalam situasi tertentu, kayak pas bencana alam atau krisis moneter, hukumannya bisa sampai pidana mati, lho.
Tapi soal hukuman 50 tahun, di Indonesia belum pernah ada yang sampai segitu.
Menurut Yanto, pernyataan Prabowo itu nggak bisa dibilang intervensi, melainkan lebih ke penegasan aja. Maksudnya, koruptor yang bikin negara rugi besar emang kudu dihukum berat.
Yanto bilang, “Beliau cuma bilang, kalau korupsinya gede ya mbok yo dihukum 50 tahun.”
Sebelumnya, Prabowo sempat nyindir soal hukuman koruptor yang nggak sebanding sama kerugian yang mereka buat. Dia bilang, jangan sampai koruptor hidup nyaman di penjara pakai AC, kulkas, sama TV. Prabowo tegas, “Vonis aja sampai 50 tahun biar kapok!”
Permintaan Prabowo ini langsung jadi perbincangan panas di masyarakat. Banyak yang mendukung hukuman berat buat koruptor, apalagi kalau mereka udah bikin negara rugi triliunan.
Tapi ada juga yang bilang kalau aturan hukum sekarang udah cukup, tinggal pelaksanaannya yang perlu lebih tegas.
Harapannya, gebrakan ini nggak cuma jadi wacana aja. Kalau koruptor beneran dihukum berat, efek jera pasti makin terasa. Semoga aja langkah ini bisa bikin Indonesia lebih bersih dari korupsi di masa depan! (*)