Kaltimdaily.com – Gass poll, nih, guys! Persaingan antar moda transportasi di Balikpapan semakin kencang, khususnya angkutan kota alias angkot.
Dari roda dua sampe roda empat, sampe angkot nomor 1, semuanya berkompetisi keras sama angkutan online.
Liat aja nih situasi angkot merah nomor 1 rute Kampung Baru-Jalan Alam Baru-Perumnas-Jalan Soekarno Hatta-Jalam MT Haryono-BJBJ-PP. Di Terminal Bus Batu Ampar Balikpapan, banyak angkot nungguin penumpang bus yang turun buat lanjut ke rumah. Tapi, nggak cuma angkot, loh! Ada juga angkot nomor 3 dan jasa angkutan online yang ikut bersaing.
Salah satu sopir angkot nomor 1, Basir, curhat nih, situasinya lagi sepi banget. Persaingan sama angkutan online bikin angkot kalah pamor. “Sekarang sepi, nih, pak! Gara-gara ada persaingan sama angkutan online. Nggak kayak dulu lagi, padahal mata pencarian kita cuma narik angkot,” ungkap Basir pada Minggu kemarin.
Dia bilang, sehari cuma dapet tujuh sampai delapan penumpang. Eh, sekarang malah cuma empat, kecuali kalau ada rombongan atau sistem carter yang langsung full mobil. “Contohnya, bapak ini saya muat dari Terminal Batu Ampar,” tambahnya.
Angkot nomor 1 ini biasanya bawa penumpang dari Kota Samarinda yang mau ke Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) atau ke wilayah Balikpapan Barat. Tapi, meskipun gitu, semua angkot dianggap masih sepi oleh Basir.
“Kalau dari arah Samarinda, pasti naik angkot nomor 1, pak. Sama juga dengan penumpang anak sekolah yang milih naik motor. Padahal udah kita layani antar ke tujuan terdekat,” ceritanya.
Bukan cuma berebut penumpang, masalah tarif juga jadi kendala buat angkot. Basir bilang, tarif angkot yang biasanya Rp 7 ribu sekarang bersaing sama tarif angkutan online. “Tarifnya kan sampai sekarang Rp 7 ribu, tapi kadang ada yang kasih lebih. Saya sih berharap pemerintah hapusin aja angkutan online, pak,” tuturnya.
Dan nih, masalah gak cuma situ. Basir juga cerita tentang kesulitan nyari Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Antrian panjang dan kesulitan dapat minyak jadi tambah derita sopir angkot. “Sulit, pak! Nunggu minyak bisa sejam lebih. Antriannya bisa sampai 100 meter. Harapan saya sih, pemerintah utamain antrian angkot dulu, soalnya kan kita bawa penumpang. Mungkin ada yang buru-buru gitu, pak. Bolehlah kita didahulukan,” pungkasnya.
Yakali, guys! Persaingan sengit antar angkot dan angkutan online bikin kehidupan para sopir angkot makin berat. Stay tuned buat info selanjutnya, ya! 🚗💨📢 (*)
