Kaltimdaily.com, Samarinda – Panitia Khusus (Pansus) IV DPRD Kota Samarinda lagi sibuk bahas revisi Perda Ketenagakerjaan bareng Dinas Tenaga Kerja. Rapat digelar Selasa (15/4/2025) di Ruang Rapat Utama Lantai 2 Gedung DPRD.
Fokusnya? Ngebahas perubahan Perda Nomor 4 Tahun 2014 biar makin relevan sama kondisi kekinian di dunia kerja.
Dipimpin langsung sama Ketua Pansus, Harminsyah, rapat ini juga dihadiri Wakil Ketua Pansus Anhar dan para anggota kayak Novan Syahronny Pasie, Sri Puji Astuti, Riska Wahyuningsih, Abdul Muis, Ismail Latisi, Yakob Pangedongan, plus Plt.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Samarinda, Eko Suprayetno, dan timnya.
Harminsyah bilang revisi perda ini penting banget karena situasi di lapangan udah berubah. Banyak dinamika baru soal ketenagakerjaan yang harus disesuaikan sama aturan nasional.
Dia juga pengen muatan lokal dan pengalaman-pengalaman nyata di Samarinda masuk dalam revisi perda ini biar lebih nendang dan sesuai realita.
Beberapa hal yang disorot antara lain soal perlindungan pekerja non-formal, kewajiban perusahaan buat daftarin pegawai ke BPJS, dan pelaporan kontrak kerja ke Dinas Tenaga Kerja.
Apalagi yang kerja sama proyek bareng pemerintah, wajib banget kasih jaminan buat para pekerjanya.
Nggak cuma itu, mereka juga lagi bahas regulasi buat pekerja rumah tangga dan sektor UMKM. Tujuannya?
Supaya semua pekerja, dari yang di kantor sampai yang kerja di rumah orang, dapet perlindungan hukum yang adil.
Plt. Kadisnaker, Eko Suprayetno, juga ngejelasin kalau perda lama udah outdated banget.
Perda tahun 2014 itu belum nyesuaiin sama aturan baru kayak UU No. 6 Tahun 2023. Apalagi sekarang pengawasan tenaga kerja udah jadi wewenang provinsi. Jadi harus ada penyesuaian biar nggak tumpang tindih.
Eko juga bilang, selain perlindungan pekerja, perda ini harus ngatur soal pelatihan kerja dan penempatan tenaga kerja biar nggak kejadian lagi kasus seperti proyek Teras Samarinda yang pernah bikin heboh karena dugaan pelanggaran hak-hak buruh.
Rapat ini baru langkah awal! Masih bakal ada banyak diskusi lanjutan sebelum draf revisi ini beneran disahkan jadi perda baru.
Tapi satu hal yang pasti, para anggota dewan pengen aturan ini bener-bener ngasih perlindungan dan kepastian buat para pekerja lokal.
Semoga aja revisi perda ini nggak cuma jadi formalitas doang ya.
Harapannya, para pekerja di Samarinda bisa kerja dengan aman, tenang, dan tentunya punya masa depan cerah! (*)