Kaltimdaily.com, Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda punya dua opsi keren buat menanggapi keluhan para orang tua terkait biaya pendidikan, terutama soal buku pelajaran buat mendukung kegiatan belajar siswa.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyebutkan bahwa opsi pertama adalah dengan membeli buku penunjang, tapi biayanya gak main-main, guys. Butuh anggaran sebesar Rp62 miliar per tahun!
“Angka ini cukup besar, dan kami perlu mengkaji kemampuan keuangan kota untuk menanggung biaya tersebut setiap tahun,” kata Andi Harun.
Opsi kedua adalah dengan mengevaluasi ulang kebutuhan buku penunjang ini.
“Kita bisa memutuskan untuk tidak menyediakan buku penunjang, namun risiko yang dihadapi adalah siswa akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan tambahan yang penting bagi literasi mereka,” jelasnya.
Menurut Andi Harun, buku penunjang ini penting banget buat ningkatin kualitas pendidikan dan daya saing siswa di masa depan.
Pemerintah Kota Samarinda, lewat Dinas Pendidikan, lagi mikir-mikir opsi mana yang paling oke dan bakal ngadain pertemuan lanjutan buat cari solusi terbaik.
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan akses yang adil terhadap pendidikan berkualitas, dan kami akan terus berupaya mencari solusi yang seimbang antara anggaran dan kebutuhan siswa,” kata Andi Harun.
Saat ini, sekolah-sekolah di bawah Pemkot Samarinda emang belum punya dana cukup buat beli buku penunjang. Bayangin aja, ada 163 SD dan 49 SMP dengan total hampir 90 ribu siswa!
Menurut data, ada 19 jenis buku penunjang yang dibutuhkan buat mendukung proses belajar mengajar. Di tingkat SD butuh 9 jenis buku, sementara di SMP butuh 10 jenis.
Harga buku penunjang bervariasi antara Rp500.000 hingga Rp700.000. Kalau dihitung-hitung, total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp62.976.200.000 buat semua siswa.
Sayangnya, dana bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA) cuma bisa buat beli 20 persen dari total kebutuhan buku.
Jadi, pemerintah lagi mikir keras nih, gimana caranya biar semua siswa bisa dapet buku yang dibutuhin tanpa bikin kantong jebol.
Kita tunggu aja keputusan selanjutnya, semoga solusi terbaik segera ditemukan! (*)