Kaltimdaily.com, Samarinda – Ketua Komisi I DPRD Samarinda, Samri Shaputra, blak-blakan soal rencana pemekaran wilayah Samarinda Seberang. Katanya sih, udah saatnya wilayah ini punya “kendali sendiri” biar pelayanan publik makin gesit dan pembangunan lebih merata.
“Penduduk kita udah nyaris sejuta. Kalau nunggu lebih lama lagi, malah makin berat. Pemekaran ini penting banget buat nyebarin pembangunan biar gak numpuk di pusat kota doang,” kata Samri dari ruang kerjanya, Selasa (22/4/2025).
Menurut dia, kalau Seberang, Loa Janan, dan Palaran jadi satu wilayah baru, pelayanan bakal jauh lebih cepat. Nggak perlu nunggu seminggu cuma buat bikin akta lahir — bisa aja cukup sejam kalau sistemnya udah berdiri sendiri.
Samri juga sorot ketimpangan pembangunan yang makin kentara. Wilayah Seberang dan sekitarnya butuh perhatian lebih, mulai dari infrastruktur, lapangan kerja, sampe daya tarik buat investasi. Kalau ada anggaran sendiri, pembangunan bisa ngebut.w
Ternyata, ide ini bukan baru-baru banget. Samri bilang, sejak 2017 wacana pemekaran udah mulai dibahas bareng para tokoh lokal dan Dewan Presidium DOB. Tapi ya gitu, masih kebentur moratorium dari pusat. Harapannya, presiden baru nanti bisa buka peluang buat pemekaran.
Uniknya, Samri sempat nyenggol sejarah nama “Samarinda”. Katanya sih, kata itu berakar dari bahasa Banjar yang berarti “berubah”. Jadi menurut dia, pemekaran ini juga bagian dari perubahan positif buat kota.
Tapi, suara beda datang dari Camat Samarinda Seberang, Aditya Koesprayogi. Dia bilang, sekarang pemerintah udah makin cepat berbenah. Contohnya pelebaran Jalan Bung Tomo dan peningkatan layanan kelurahan yang makin sip.
Aditya juga ngingetin, pemekaran itu butuh kajian dalem. Bukan cuma soal keinginan tokoh masyarakat, tapi juga harus realistis: biaya besar, kemampuan fiskal wilayah baru, dan rencana jangka panjang harus diperhitungkan matang.
“Kami gak nutup kemungkinan pemekaran ke depan, tapi mending sekarang kita fokus benahin layanan dan dukung program pembangunan yang udah jalan,” katanya.
Meski beda pendapat, wacana ini bikin warga rame ngomongin masa depan Seberang. Semua nunggu gimana sikap pemerintah pusat dan pengaruh kehadiran IKN ke arah pemekaran ini.
Siapa tahu, pemekaran bisa jadi solusi jitu buat naikin level pembangunan. Tapi jangan asal gegabah juga, karena kalau salah langkah, justru bisa bikin kacau. Jadi, yuk sama-sama kawal diskusinya, biar Seberang gak cuma jadi penonton tapi pemain utama dalam kemajuan Samarinda. (YN)