Kaltimdaily.com, Samarinda – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Damayanti, buka suara soal penyelenggaraan ibadah haji setelah ikut Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung E Lantai I DPRD Kaltim, Senin (5/5/2025).
Dalam obrolannya bareng media, Damayanti bilang kalau sistem haji di Indonesia perlu banget dibenahi. Tahun ini sih masih dipegang sama Kementerian Agama, tapi ke depan, urusan ini bakal dipindah ke Badan Pengelola Haji Indonesia (BPHI).

“Jadi ya, untuk sekarang Kemenag masih pegang. Tapi nanti, tugas itu bakal dialihkan ke BPHI,” katanya.
Politisi dari Fraksi PKB ini ngaku banyak dapet curhatan warga soal pelayanan haji yang belum maksimal.
Mulai dari antrean super panjang, biaya yang nggak murah, sampai fasilitas yang katanya gak sesuai sama pengorbanan jamaah yang udah nabung lama.
Makanya, Damayanti dukung banget kehadiran BPHI sebagai badan independen yang bisa ngurusin semuanya lebih fokus dan transparan. “Kita pengen layanan yang lebih manusiawi dan sistem yang gak bikin ribet jamaah,” tegasnya.
Ia juga sorot pentingnya pengawasan dana haji yang selama ini jadi tanda tanya besar di masyarakat. Menurutnya, BPHI harus jadi solusi biar dana jamaah bener-bener dipakai sesuai kebutuhan, bukan malah bikin drama baru.
Dalam RDP tersebut, sebenarnya juga dibahas kasus “Pristo” yang katanya nyangkut urusan distribusi buku. Tapi Damayanti masih belum mau komentar banyak soal itu, karena fokusnya lagi di isu haji dulu.
Sebagai penutup, Damayanti ngajak semua pihak buat kawal bareng proses transisi ini.
“Jangan sampai ganti sistem, tapi masalah lama masih kebawa. Kita harus pastiin jamaah kita diperlakukan dengan layak,” tambahnya.
Ke depannya, ia juga berharap ada forum dialog rutin antara pemerintah dan masyarakat untuk bahas seputar haji, biar semuanya transparan.
“Jamaah itu bukan cuma nasabah, tapi tamu Allah. Jadi udah selayaknya dikasih pelayanan yang terbaik dari awal sampai pulang,” tutup Damayanti dengan nada serius tapi santai. (YN)