Kaltimdaily.com, International – Menteri Warisan Israel, Amichai Eliyahu, menuai kontroversi dengan seruannya untuk ‘menghapus’ bulan Ramadan dan mengabaikan ketegangan di Tepi Barat serta Yerusalem Timur selama bulan suci tersebut.
Eliyahu, yang merupakan menteri dari partai Otzma Yehudit, menyatakan pandangannya kepada Radio Angkatan Darat.
“Apa yang disebut sebagai bulan Ramadan harus dihilangkan, dan ketakutan kita terhadap bulan ini juga harus dihilangkan,” ujar Eliyahu, seperti dilansir Anadolu Agency.
Pernyataan ini muncul seiring kekhawatiran keamanan Israel terkait Tepi Barat dan Yerusalem Timur selama Ramadan.
Konteksnya mencakup perang Israel di Gaza dan pembatasan yang diusulkan oleh pemerintah Tel Aviv di Masjid Al-Aqsa selama Ramadan.
Dilaporkan bahwa pemerintah AS memperjuangkan kesepakatan dengan Hamas sebelum Ramadan terkait pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza.
Meski demikian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk mengkonfirmasi kesepakatan tersebut.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden menyampaikan bahwa Israel akan menghentikan serangannya di Gaza selama Ramadan jika kesepakatan tercapai.
Sementara pembicaraan tentang pembebasan sandera berlanjut, Hamas menuntut penghentian serangan Israel di Gaza sebagai bagian dari kesepakatan.
Kondisi Gaza semakin sulit dengan serangan militer dan blokade yang diberlakukan oleh Israel, memicu keprihatinan internasional atas kehancuran dan kekurangan bahan pokok. (*)
#Israel #Ramadan #Kontroversi
