Kaltimdaily.com – Ratusan eks karyawan PT SLJ Global Tbk balik lagi nih ke kantor pusat perusahaan di Jl. Cipto Mangunkusumo, Samarinda.
Mereka nggak main-main, datang buat nuntut kompensasi yang udah dijanjiin hampir lima tahun, tapi nggak juga cair.
Salah satu perwakilan mantan karyawan, Gusnawan, curhat soal betapa sabarnya mereka nunggu.
“Dari 2021 janji itu ada, tapi nggak pernah ditepati. Cuma mediasi sana-sini, nggak ada realisasinya. Kami udah capek dengan janji kosong,” keluhnya.
Awalnya, perusahaan sempat nawarin sistem cicilan 27 bulan alias enam tahun buat bayar kompensasi, tapi ternyata aturan bilang harus beres dalam 30 hari.
Gusnawan nambahin, “Yang ada cuma alasan terus, sementara hak kami nggak dipenuhin.”
Para eks karyawan juga kesel sama Disnaker Samarinda yang dianggap nggak tegas. Mereka udah ikut banyak mediasi, dari Kantor Gubernur Kaltim sampai tripartit bareng Disnaker.
“Tapi hasilnya nihil. Desember 2024 dibilang bakal dibayar Januari 2025, tapi sampai sekarang zonk,” lanjut Gusnawan.
Jumlah kompensasi yang harus dibayar sebenernya dulu Rp324 juta buat 100 orang. Tapi sekarang tinggal Rp150 juta gara-gara ada yang udah kerja di tempat lain atau balik kerja di PT OAK, perusahaan baru pengganti PT SLJ Global.
Sementara itu, General Manager PT SLJ Global, Eko Arief Suratmono, bilang kalau perusahaan masih nyari cara buat menyusun skema pembayaran.
“Kami tetap berkomitmen, tapi belum bisa pastikan kapan,” jawabnya singkat.
Para mantan karyawan berharap, hak mereka bisa segera diselesaikan biar nggak ada lagi drama panjang kayak gini.
Mereka juga minta pemerintah turun tangan lebih serius, biar ada efek jera buat perusahaan yang nggak taat aturan.
Kejadian ini jadi pengingat pentingnya perlindungan buat hak pekerja, apalagi di perusahaan besar.
Semoga ada solusi yang adil dan cepat, biar mantan karyawan bisa dapet hak mereka tanpa harus terus-menerus turun ke jalan. (*)