Kaltimdaily.com – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, bakal segera melarang siswa SD dan SMP bawa kendaraan pribadi ke sekolah.
Kebijakan ini diambil buat ngurangin angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas yang sering melibatkan pelajar di bawah umur.
Andi Harun ngejelasin kalau aturan ini udah banyak diterapin di kota-kota besar lain. Meski transportasi umum di Samarinda belum sempurna, larangan ini tetap harus dimulai.
“Anak SD dan SMP kan belum punya SIM, jadi bawa kendaraan itu jelas melanggar aturan. Kita nggak bisa nunggu segalanya sempurna baru jalan,” tegasnya.
Keselamatan siswa jadi prioritas utama. Makanya, pemerintah, sekolah, dan orang tua harus sama-sama kerja sama. Bahkan, Dinas Pendidikan udah dikasih tugas buat nyusun rencana sambil sosialisasi larangan ini biar semua pihak paham.
Andi Harun juga bilang, ini nggak cuma soal aturan, tapi langkah awal buat bikin kota lebih disiplin.
“Kita ambil hikmahnya, deh. Selain aman buat anak-anak, ini jadi momentum buat mulai ngerapihin transportasi di kota kita,” ujarnya.
Meski tantangan besar ada di transportasi publik, Pemkot Samarinda mulai cari solusi kreatif buat ngedukung kebijakan ini.
Salah satunya, wacana menyediakan bus sekolah gratis di beberapa rute strategis. Hal ini bertujuan biar anak-anak nggak perlu lagi bawa kendaraan sendiri.
Selain itu, sosialisasi ke orang tua juga bakal digencarin lewat sekolah dan komunitas. “Orang tua punya peran penting buat dukung program ini. Kalau semua ikut patuh, insyaallah kita bisa bangun budaya disiplin yang kuat di Samarinda,” tutup Andi Harun penuh optimisme. (*)