HotHukum

KPK Gass Kejar Aliran Duit Kasus Korupsi Kemnaker, Duitnya Bakal Di-Trace!

Avatar
837
×

KPK Gass Kejar Aliran Duit Kasus Korupsi Kemnaker, Duitnya Bakal Di-Trace!

Share this article

Kaltimdaily.com – KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) lagi on fire, nih! Mereka udah pastiin bukti transaksi keuangan yang ketemu di rumah mantan Dirjen Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) yang sekarang jadi Ketua DPW PKB Bali, Reyna Usman, bakal diberesin. Kepoin aliran duit ke mana-mana pasti jadi misi buat penyidik KPK.

“Kemana pun uang mengalir, kami akan menyusurinya,” seru Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur, ke wartawan.

Mereka juga bakal panggil semua yang terlibat, gak terkecuali. “Biar jelas tuh uangnya ngalir ke mana,” tambahnya dengan tegas.

“Apakah uang itu atau hasil korupsi itu ada perikatannya sehingga sah atau gimana,” sambung Asep.

Jadi ceritanya, KPK lagi selidiki kasus dugaan korupsi pengadaan sistem proteksi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Kemnaker. Mereka udah lakukan penggeledahan, termasuk di rumah Reyna Usman yang katanya ikut kena imbasnya.

Dari penggeledahan itu, penyidik menemukan bukti transfer duit ke berbagai pihak yang nilainya mencapai miliaran rupiah. Nah, temuan keren ini bakal dianalisis dan disita sebagai bukti.

Selain Reyna, Sekretaris Badan Perencanaan dan Pengembangan Kemnaker, I Nyoman Darmanta, juga disebut-sebut terlibat. Cuma, KPK belum kasih tahu detail tentang tersangka dalam kasus ini.

Nilai proyek pengadaan sistem informasi yang diduga jadi santapan para pelaku bisa sampe Rp20 miliar! Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, bilang sistem ini dugaannya dikorupsi sampai akhirnya gak bisa digunakan buat ngawasin TKI.

“Yang bisa komputer saja buat ngetik-ngetik gitu. Tapi, sistemnya sendiri gak bisa jalan,” tegasnya. Mantap, KPK! Semoga berhasil membongkar kasus ini sampai tuntas. (*)

#kpk #kemnaker #korupsi #indonesia

Udah tau belum? Kaltimdaily.com juga ada di Google News lhooo..

Example 728x250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *