Kaltimdaily.com, Samarinda – Gara-gara insiden kapal nabrak Jembatan Mahakam I beberapa waktu lalu, Komisi II DPRD Kaltim langsung gercep gelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung E DPRD Kaltim, Senin malam (28/4/2025).
Rapat ini bahas soal keamanan jembatan, aset daerah, dampak ekonomi, sampai mekanisme ganti rugi yang harus diberesin.
Gak cuma itu, mereka juga sekalian evaluasi soal pengelolaan alur sungai di Kaltim, yang ternyata ngaruh banget ke Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sayangnya, Dirut PT. Pelayaran Mitra Tujuh Samudra, Bagio, yang perusahaan kapalnya diduga jadi biang kerok, malah ogah-ogahan hadir.
Padahal udah dipanggil resmi, lho! Akhirnya cuma kirim perwakilan doang, dan langsung ditolak ikut rapat karena gak punya kuasa buat ambil keputusan.
Ketua Komisi II, Sabaruddin Panrecalle, kesel banget soal ini. Dia bilang udah empat kali ngirim surat panggilan, tapi tetap aja dicuekin.
Makanya, DPRD akhirnya sepakat minta aktivitas di Jembatan Mahakam I ditutup sementara mulai malam itu juga, sambil nunggu rekomendasi teknis soal kelayakan jembatan.
Dalam rapat itu, DPRD barengan stakeholder lain kayak KSOP Kelas I Samarinda, BBPJN Kaltim, Dinas PUPR-PERA Kaltim, dan Biro Hukum Setda Kaltim, sepakat kalau keselamatan warga harus jadi prioritas utama. Belum tau kapan jembatan bisa dibuka lagi, semua nunggu hasil investigasi dulu.
DPRD juga gak main-main, guys. Mereka nuntut PT. Pelayaran Mitra Tujuh Samudra buat bayar ganti rugi awal Rp35 miliar. Itu baru hitungan sementara, ya. Tim ahli masih ngitung kerugian pastinya.
Dari sisi KSOP, Kepala Kantornya, Mursidi, bilang kalau kejadian itu di luar jam resmi dan lokasi tambat yang udah diatur.
Jadi, ini murni kelalaian kapal, bukan kecelakaan yang masuk sistem pengolongan sungai.
Mursidi juga ngejelasin, lalu lintas kapal di Mahakam udah diatur rapi, ngikutin jadwal pasang surut air, dan selalu koordinasi sama semua pihak yang terlibat.
Jadi, kalau ada yang melanggar, ya tanggung sendiri akibatnya.
Penutupan sementara Jembatan Mahakam I ini emang berat buat aktivitas masyarakat, tapi semua demi keamanan bareng-bareng. Pemerintah minta warga sabar dan ikut patuhi aturan selama masa perbaikan berlangsung.
Komisi II DPRD Kaltim janji bakal terus ngegas sampai kasus ini kelar.
Mereka mau pastiin semua pihak yang salah benar-benar bertanggung jawab dan masyarakat Kaltim gak dirugiin atas insiden ini. Gak cuma selesai di rapat doang, tapi sampai benar-benar ada keadilan! (YN)