Kaltimdaily.com, Mahakam Ulu – Meski dihantam keterbatasan infrastruktur dan akses yang nggak gampang, Pemkab Mahakam Ulu (Mahulu) tetap tancap gas buat ningkatin Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Fokus mereka sekarang: pendidikan, kesehatan, dan kualitas hidup masyarakat, khususnya di wilayah perbatasan.
Asisten I Pemkab Mahulu, Agustinus Teguh Santoso, bilang kalau IPM jadi prioritas utama. Sayangnya, karena akses ke layanan dasar kayak sekolah dan fasilitas kesehatan masih terbatas, kenaikan IPM belum bisa maksimal. Tapi itu nggak bikin mereka nyerah.
“Kami terus push lewat program beasiswa, pelatihan skill, dan kolaborasi sama berbagai pihak. Pokoknya semua sektor digerakkin biar IPM bisa naik,” ujar Teguh. Pemerintah daerah juga lagi ngebut bangun jalan, jembatan, dan transportasi biar distribusi layanan publik makin lancar.
Teguh yakin, meskipun tantangan banyak, kalau semua dikerjain bareng-bareng, kualitas SDM di Mahulu bakal makin meningkat. Apalagi pembangunan ini bakal berdampak langsung ke ekonomi warga, apalagi yang tinggal di perbatasan.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, juga ikut angkat suara. Dia soroti IPM Mahulu yang masih di angka 70,79 dan Kubar 74,76 — paling rendah se-Kaltim. Makanya, program pendidikan dan kesehatan gratis dari Pemprov alias “Gratispol” wajib nyentuh dua daerah ini secara serius.
Ekti juga bilang kalau pembangunan fisik nggak ada artinya kalau kualitas manusianya nggak ikut naik. Fokus ke pendidikan dan kesehatan harus ada di garis depan setiap perencanaan.
Rencananya, Pemprov juga bakal bangun sekolah unggulan dan rumah sakit di Kubar dan Mahulu dalam lima tahun ke depan. Harapannya, fasilitas ini bisa jadi titik balik buat warga supaya makin mudah akses pendidikan dan kesehatan berkualitas.
Dengan sinergi antara pemda dan pemprov, Mahulu punya peluang besar buat keluar dari zona merah IPM. Tinggal butuh konsistensi, pengawasan, dan dukungan dari semua pihak biar perubahan itu beneran kerasa di lapangan. (*)
