Kalimantan TimurSamarinda

Dishub dan Satlantas Gencarkan Razia Kendaraan di SMAN 4 Samarinda

Avatar
752
×

Dishub dan Satlantas Gencarkan Razia Kendaraan di SMAN 4 Samarinda

Share this article
Dishub dan Satlantas Gencarkan Razia Kendaraan di SMAN 4 Samarinda
Satlantas Polresta Samarinda, Budianto dan Kabid LLAJ, Didi Zulyani. Ft by Yana

Kaltimdaily.com, SamarindaDishub Samarinda bareng Satlantas Polresta Samarinda lagi serius banget ngegas edukasi soal aturan berkendara ke sekolah.

Salah satunya lewat kegiatan sosialisasi dan razia kendaraan di sekolah, tepatnya di SMAN 4 Samarinda, Rabu pagi (11/6/2025).

Fokusnya? Larangan buat siswa yang belum punya SIM tapi nekat bawa motor ke sekolah.

Acara ini langsung dihadiri Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), Didi Zulyani, yang mewakili Kadishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu. Menurut Didi, kegiatan ini jadi bagian dari kampanye keselamatan yang nyasar langsung ke pelajar dan juga orang tua mereka.

“Karena pas ada pertemuan orang tua siswa, jadi sekalian aja kita kasih imbauan langsung. Yang belum punya SIM, ya jangan bawa motor dulu ke sekolah,” kata Didi.

Dari hasil pantauan Dishub, ternyata sebagian besar siswa SMAN 4 Samarinda masih nekat pakai kendaraan pribadi meski belum cukup umur. Karena itu, ke depan bakal ada evaluasi dan mungkin penindakan lebih serius kalau masih banyak yang melanggar.

Sementara itu, dari Satlantas Polresta Samarinda, Iptu Budianto, Kanit Kamsel, juga nyampaikan kalau siswa yang udah genap 17 tahun bisa langsung ngurus SIM.

Bahkan, pihak kepolisian siap bantu pembuatan SIM secara kolektif di sekolah, asal dokumennya lengkap.

Dishub dan Satlantas Gencarkan Razia Kendaraan di SMAN 4 Samarinda
Kepala SMA4N, Muhammad idar. Ft by Yana

Pihak sekolah juga gak tinggal diam. Kepala SMAN 4 Samarinda, Muhammad Idar, bilang kalau aturan soal SIM ini udah sering diingetin ke siswa lewat upacara dan forum orang tua.

Tapi, emang tantangannya anak-anak sekarang ogah ribet, pengennya cepet sampai—meski belum punya SIM.

“Keselamatan mereka tetap nomor satu. Kalau bisa sih pemerintah bantu juga, misalnya sediakan angkutan khusus pelajar atau dorong lagi budaya bersepeda ke sekolah,” ujar Idar.

Beberapa orang tua sempat ngeluh karena gak selalu bisa antar jemput anak mereka.

Nah, di sinilah pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sekolah buat cari solusi jangka panjang yang lebih aman dan nyaman buat semua pihak.

Dengan adanya razia kendaraan di sekolah dan edukasi soal pentingnya SIM, harapannya anak-anak makin sadar pentingnya patuh aturan lalu lintas.

Jangan sampai keinginan buat praktis justru ngorbanin keselamatan diri sendiri dan orang lain.

Yuk, bareng-bareng dukung gerakan sekolah bebas pelanggaran lalu lintas.

Orang tua, guru, dan pemerintah kudu saling backup demi masa depan generasi muda yang bukan cuma cerdas, tapi juga disiplin dan selamat di jalan! (*)




Example 728x250

Maaf guys, kalian tidak bisa melakukan copy paste dari situs ini. Terima kasih