Kaltimdaily.com, Samarinda – Kepala Dinas Pendidikan Samarinda, Asli Nuryadin, bareng Komisi IV DPRD, turun langsung ngecek fasilitas sekolah, Kamis (9/1/2025).
Kunjungan ini buat pastiin pengembangan sarana pendidikan di Samarinda makin sip dan bantu ningkatin mutu belajar-mengajar.
Ada empat sekolah yang jadi sasaran kunjungan: SMP 4, SMP 5, SMP 16, dan SMP 50. Asli Nuryadini ngasih jempol buat progres yang udah dicapai, meski ada beberapa hal yang masih perlu diberesin.
“Ini pembangunan jalan terus, kok. Misalnya, di SMP 50 bakal ada tambahan 12 ruang kelas, terus SMP 16 mau dikembangin biar jadi sekolah model di Samarinda,” katanya.
Asli juga bilang, pengembangan ini bakal dilakukan bertahap sampai tahun 2025. Soalnya, Samarinda kan sekarang jadi kota penting buat dukung IKN, termasuk di bidang pendidikan.
Bukan cuma soal bangunan, Asli juga fokus ke peningkatan SDM, baik siswa maupun guru.
Program kayak English Day sama penguatan IT bakal terus digencarin biar anak-anak Samarinda makin adaptif dan jago teknologi.
Selain itu, ada juga program buat ngebentuk karakter anak, kayak kebiasaan hidup sehat.
Mulai dari makan sayur, cuci tangan, sampai kerja sama bareng Badan Gizi Nasional dan Kodim setempat buat ngajarin pentingnya kesehatan.
“Nanti tanggal 13, kita bakal mulai di wilayah utara. Ada tujuh sekolah sama 3.000 siswa yang bakal ikut. Harapannya, anak-anak kita jadi lebih sehat dan punya karakter kuat,” jelasnya.
Anggota Komisi IV DPRD Samarinda yang ikut tinjauan ini juga ngasih dukungan penuh buat semua rencana pengembangan.
Mereka yakin kalau kerjasama antara pemerintah dan DPRD bakal bikin pendidikan di Samarinda makin maju.
Dengan semua usaha ini, Samarinda siap melahirkan generasi muda yang nggak cuma cerdas tapi juga sehat dan berbudi pekerti.
“Semua pihak harus ikut ambil peran biar pendidikan di Samarinda bisa jadi teladan buat daerah lain,” tambah Asli.
Ke depannya, Dinas Pendidikan optimis bisa wujudin mimpi besar Samarinda sebagai pusat pendidikan berkualitas, sesuai dengan posisinya yang strategis di era IKN. (*)