Kaltimdaily.com, Samarinda – Citra Niaga, pusat perdagangan yang legendaris di Kota Samarinda, kini semakin menunjukkan wajah barunya.
Sejak tahun lalu, kawasan ini telah menjadi fokus revitalisasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. Meskipun masih dalam proses, pengadaan lahan parkir untuk kendaraan roda dua dan roda empat sudah tersedia.
Namun, kehadiran jukir liar di sekitar Citra Niaga menjadi sorotan. Alfan, salah satu pengunjung, mengeluhkan adanya pungutan parkir yang tidak resmi ketika hendak parkir sebentar di sekitar Jalan Niaga Selatan.
“Padahal saya cuma parkir sebentar untuk ambil barang, tapi diminta bayaran Rp 2 ribu tanpa karcis,” keluhnya.
Perhatian terhadap masalah ini sudah ada dari pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda, karena lahan parkir yang tersedia dinilai masih kurang.
Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menjelaskan bahwa Dishub telah berdiskusi dengan konsultan ANDALALIN dan pihak Citra Niaga terkait kebutuhan ruang parkir yang minim.
“Kami sarankan ex Plaza 21 sebagai tempat parkir,” ujarnya.
Manalu menegaskan bahwa ke depannya, Citra Niaga akan mengusung konsep pedestrian seperti Malioboro, yang mengharuskan pengunjung memarkir kendaraannya.
“Parkir di tepi jalan berpotensi memicu jukir liar dan mengganggu arus lalu lintas,” paparnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Dishub telah menyiapkan jukir resmi dengan karcis dan opsi parkir berlangganan.
“Tarifnya juga lebih murah,” tambahnya.
Sementara itu, Ex Plaza 21 telah menyediakan lahan parkir untuk masyarakat yang berkunjung ke Citra Niaga dengan tarif retribusi Rp 2 ribu untuk kendaraan roda dua dan Rp 3 ribu untuk kendaraan roda empat. (*)