Kaltimdaily.com, Internasional – China tiba-tiba kasih peringatan keras buat Barat, khususnya Amerika Serikat (AS) dan Eropa, soal perang Rusia-Ukraina.
Kenapa? Karena Kyiv mulai berani menyerang wilayah Kremlin pakai senjata dari negara-negara Barat.
Li Hui, perwakilan khusus China untuk Eurasia, bilang pelonggaran aturan penggunaan senjata ini bikin banyak pihak, termasuk China, khawatir.
Menurut Li, bukan cuma China yang cemas, tapi juga negara-negara di “global south” alias negara-negara berkembang.
Dia bahkan nyebut beberapa negara yang punya kekhawatiran serupa, kayak Brasil, Afrika Selatan, dan Indonesia. Katanya, tiga negara ini mewakili pandangan negara-negara selatan soal perang yang terjadi dan keterlibatan Barat yang makin intens.
Li juga bilang kalau sekarang banyak negara yang mulai ngerasa penting buat segera mendinginkan situasi. China sendiri katanya lagi eksplorasi cara-cara buat mendamaikan Ukraina dan Rusia.
Contohnya, di bulan Mei lalu, China dan Brasil ngajuin proposal enam poin buat menyelesaikan konflik secara damai, dengan diplomasi sebagai satu-satunya cara.
Rencananya, bakal ada pertemuan puncak internasional yang bakal dihadiri Rusia dan Ukraina buat diskusi lebih lanjut.
Menariknya, Afrika Selatan dan Indonesia juga mendukung rencana tersebut.
Li berharap lebih banyak negara yang bakal mendukung proposal ini dalam waktu dekat.
Dia juga bilang, udah ada 110 negara yang kasih respon positif buat proposal perdamaian ini.
Buat yang belum tahu, perang Rusia-Ukraina ini udah berjalan sejak 2022. Awalnya, Rusia nginvasi Ukraina Timur karena Ukraina pengen gabung NATO, yang dianggap ngebahayain posisi Rusia. Tapi sejak awal Agustus lalu, Ukraina malah balik nginvasi wilayah Rusia, kayak Kursk dan Belgorod.
Rusia nggak tinggal diam, mereka balas dengan serangan massif, pakai ratusan drone dan rudal.
Serangan dari Barat yang dipasok ke Ukraina dianggap jadi alasan kenapa Ukraina bisa berhasil nembus Rusia. Padahal, awalnya Barat bilang senjata itu cuma buat bela diri.
Tapi, Pentagon juga bilang awal bulan ini kalau Ukraina masih dilarang pakai rudal ATACMS yang bisa nyerang target sejauh 300 km buat serangan di dalam wilayah Rusia.
Meski begitu, duta besar Moskow untuk AS, Anatoly Antonov, bilang kalau perkataan Washington udah nggak bisa dipercaya lagi, karena kayaknya Barat sedang nyiapin landasan buat ngelepasin semua pembatasan senjata pada titik tertentu.
Li pun menambahkan, “Para elang super dari Barat sengaja memanaskan konflik ini.”
Jelas banget kalau China nggak mau perang ini makin panas dan ngajak negara-negara lain buat bantu cari jalan damai. (“)