Kaltimdaily.com, IKN – Bendungan Sepaku Semoi di Ibu Kota Negara (IKN) Kalimantan Timur yang mulai diisi air sejak Oktober 2023 jadi kabar baik.
Dengan kapasitas pasokan air baku sebesar 2500 liter per detik, IKN dan Balikpapan kini lebih aman dari krisis air bersih.
Namun, apakah ini berarti pembangunan infrastruktur air sudah selesai? Ternyata belum.
Keberhasilan bendungan ini hanya awal dari proyek besar untuk menjamin pasokan air yang berkelanjutan di ibu kota baru Indonesia.
Masih ada proyek waduk lain yang akan dibangun di Kalimantan Timur.
Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) terus bekerja memastikan pasokan air di IKN dan kota-kota penyangga tetap aman. Daerah di Kalimantan Timur diproyeksikan akan aman dari krisis air selama 76 tahun ke depan. Danis Hidayat Sumadilaga, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, menyatakan bahwa proyek waduk akan terus berlanjut hingga setidaknya tahun 2045, dan bahkan pasokan air harus dijamin hingga tahun 2100.
Menurut Kementerian PUPR, ditargetkan pada tahun 2035-2045, akan tersedia pasokan air sebesar 9300 liter per detik.
Bendungan Sepaku Semoi mampu memasok air untuk warga IKN dan daerah sekitarnya di Kalimantan Timur.
Proyek waduk pendukung lainnya masih akan terus berlanjut mengingat populasi daerah tersebut diprediksi terus berkembang. Karena itu, Kementerian PUPR akan terus membangun bendungan dan embung pendukung untuk memastikan ketersediaan air bagi populasi yang semakin berkembang.
Apa proyek IKN berikutnya untuk memastikan infrastruktur air memenuhi kebutuhan masyarakat?
Akan ada pembangunan Waduk Batu Lepek di Kutai Kartanegara, serta proyeksi pembangunan Waduk Selamayu, Safiak, dan Beruas.
Masterplan pembangunan infrastruktur air ini akan mendukung pasokan bagi daerah seluas 256 ribu hektare, mencakup 9 daerah yang diproyeksikan akan berkembang di sekitar wilayah IKN.
Kementerian PUPR mendapatkan alokasi dana terbesar dalam RAPBN 2024, dengan anggaran mencapai Rp146,98 triliun.
Hamka Baco Kady, Anggota DPR RI, menjelaskan bahwa tingginya anggaran PUPR salah satunya disebabkan oleh pembangunan IKN. Anggaran besar ini adalah bagian dari ambisi Pemerintah RI untuk mencapai target penyelesaian infrastruktur IKN tahun ini.
Itulah informasi mengenai alokasi dana Rp146,98 triliun oleh Kementerian PUPR untuk menjamin pasokan air di IKN hingga tahun 2100. (*)